Yogyakarta, Sonora.Id - Untuk melestarikan warisan budaya dan kearifan lokal, TNI Angkatan Udara menggelar Malam Budaya, pagelaran wayang kulit, wayang orang dan kethoprak. Malam budaya yang digelar di AAU Yogyakarta, mengangkat cerita "Gatotkaca Lahir", Sabtu malam (6/5/2023).
Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo, S.E., M.P.P., CSFA dalam sambutannya mengatakan, lakon "Gatot Kaca Lahir" merupakan salah satu cerita epik yang menggambarkan keberanian, kekuatan, dan dedikasi seorang pahlawan.
"Kisah perjuangan Gatot kaca, dengan segala pengorbanan dan semangat juangnya, mengajarkan kita tentang keberanian dalam menghadapi tantangan dan pentingnya mempertahankan nilai-nilai kebenaran," ujar Kasau.
Kasau menambahkan, semangat Gatotkaca juga melambangkan semangat keperwiraan dan profesionalisme yang telah menjadi ciri khas prajurit TNI AU. Sebagai pengawal dirgantara, Kasau menyatakan komitmen TNI AU dalam menjaga kedaulatan negara di udara dengan keberanian dan segala kemampuan seperti yang dimiliki tokoh wayang Gatotkaca.
"Inilah makna yang ingin kami angkat kepada masyarakat untuk memberikan edukasi sekaligus untuk melestarikan budaya nasional," ucap Kasau.
Gelar budaya melibatkan 158 personel kolaborasi prajurit TNI AU dan seniman wayang orang dan karawitan Yogyakarta. Dalang pada gelaran ini dimainkan oleh perwira TNI AU dan Purnawirawan Perwira Tinggi (Pati) TNI AU, yakni Kolonel Pnb Urip Widodo dan Marsdya TNI (Purn) FB. Bambang Sulistyo, dengan bintang tamu komedian Kirun.
Sebelum pementasan, Kasau menyerahkan gunungan kepada dalang Marsdya TNI (Purn) Bambang Sulistyo, dan tokoh wayang Gatotkaca kepada dalang Kolonel Pnb Urip Widodo.
Hadir pada acara tersebut, Wakasau Marsdya TNI A.Gustaf Brugman, Ketum Dharma Pertiwi Ny. Vero Yudo Margono, Ketum PIA Ardhya Garini Ny. Inong Fadjar Prasetyo, Kasum TNI Letjen TNI Bambang Isnawan, S.E., M.M., Sekjen Kemhan, Marsdya TNI Doni Emawan, Dansesko TNI Marsdya TNI Kusworo, Pangkoopsudnas Marsdya TNI M.Toni Hardjono, Dankodiklatau Marsdya TNI Tedi Rizalihadi, para pejabat utama TNI AU, Gubernur AAU, pejabat TNI - Polri Yogyakarta, Forkompimda DIY, komunitas wayang dan seni, serta undangan lainya.