Pontianak, Sonora.ID – Ingin mengulang sukses acara Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia (FEKDI) 2021 dan 2022, Bank Indonesia bersama dengan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dengan mengusung kolaborasi dan sinergi antara kementerian/lembaga dan asosiasi serta seluruh pelaku industri di dalam ekosistem ekonomi keuangan digital, kembali menyelenggarakan FEKDI pada tahun 2023 dalam rangka mendorong inisiatif, strategi maupun inovasi digital serta mendukung percepatan transformasi digital.

FEKDI 2023 mengusung tema: "Synergy and Innovation of Digital Economy: Fostering Growth", FEKDI 2023 juga merupakan bagian dari rangkaian acara Keketuaan ASEAN Indonesia 2023 yang bertujuan diantaranya untuk; (1)Meningkatkan dukungan, partisipasi, dan sinergi dari industri, kementerian/lembaga, serta masyarakat terhadap kebijakan dan inisiatif digitalisasi sistem pembayaran Bank Indonesia maupun program digitalisasi kementerian/lembaga dan industri; (2)Mendorong inovasi di bidang ekonomi dan keuangan digital serta memperkuat ketahanan dan kebangkitan ekonomi nasional; (3)Mengkomunikasikan inisiatif dan kebijakan digitalisasi ekonomi keuangan, guna mendukung percepatan transformasi digital; dan (4)Menggaungkan informasi dan partisipasi publik terhadap kegiatan Keketuaan ASEAN Indonesia 2023.

Baca Juga: Cara Membuat QRIS di Aplikasi DANA dengan Mudah, Simak Baik-baik

Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kalimantan Barat, Jeffrey Pakpahan menjelaskan Bank Indonesia terus mendorong digitalisasi di Kalimantan Barat dimana sudah ada 3 daerah yang masuk kategori digital yaitu Mempawah, Singkawang, dan Bengkayang.

“Tahun ini harapannya makin banyak ya,  terutama yang kemarin sudah kita koordinasi itu ada dari Pemerintah Provinsi, Kota Pontianak, dan Kubu Raya, harapannya tahun ini mereka bisa masuk ke kategori digital, “ ungkapnya pada kegiatan Opening Ceremony Festival Ekonomi dan Keuangan Digital Indonesia (FEKDI) Tahun 2023 di Kalimantan Barat, di Orchardz Hotel Gajahmada, Senin (8/5/2023).

Melihat Provinsi Kalbar yang begitu luas serta infrastrukturnya yang masih belum seperti di kota besar  tentu saja dibutuhkan dukungan dari kementerian atau lembaga terkait seperti Kominfo untuk menyediakan infrastruktur jaringan dan listrik dari PLN agar masyarakat mendapatkan akses atau layanan digital.

“Kemarin memang data itu kami dapat dari Kominfo melalui koordinasi dengan TP2DD, memang masih ada beberapa daerah blank spot, tapi rencananya mereka sampaikan bahwa tahun ini akan dicoba seluruhnya 100%, kami juga berharap program mereka terlaksana, sehingga 100 % wilayah Kalbar bisa terjangkau layanan digital, “ tambahnya.

QRIS sejak tahun 2020 memang sudah diimplementasikan dan kegunaannya baik sekali bahkan sekarang ada Cross Border dengan negara lain seperti Thailand dan kini dengan negara Malaysia.

"Jadi se-Asean ini rencananya memang Bank Indonesia ingin agar semua bisa menggunakan QRIS antar negara. Jadi kita dengan Qris ini sangat memudahkan tidak perlu lagi kita menukar uang valasnya dulu, kita bisa langsung belanja pakai QRIS  langsung dikonversi melalui aplikasi, jadi kita tidak perlu lagi tukar - tukar uang dulu ke sana, " tuturnya.

Baca Juga: Tiap Hari Ada Stand Pasar Wadai Beri Harga Rp59, Ini Syaratnya:

Pada kegiatan Opening Ceremony FEKDI Tahun 2023 juga dirangkaikan dengan launching implementasi QRIS antarnegara Indonesia-Malaysia serta implementasi Kartu Kredit Pemerintah Daerah (KKPD).

Selanjutnya, FEKDI 2023 akan memuat berbagai event diantaranya Leaders Insight serta Casual Talkshow dengan tema yang berbeda setiap harinya yaitu: pada 8 Mei 2023, “Synergy and Innovation to Enhance Regional Economy”
, 9 Mei 2023, “Forging Cross-Border Economic Interlinkages”, 
dan 10 Mei 2023, “Government Initiative and Strategy on Digitalization”, pastinya
dengan narasumber yang berasal dari Organisasi Internasional, Pimpinan Kementerian dan Lembaga serta Asosiasi Sistem Pembayaran.

Baca berita update lainnya dari Sonora.ID di Google News