Baca Juga: Hasil Survei IPRC, Jika Ridwan Kamil Tak Maju, Nama Dedi Mulyadi Punya Peluang Menang
"Minat investor sangat bagus, mereka menyambut positif karena mereka menyadari, Jawa Barat bagian barat sudah hectic untuk pengembangan kawasan industri baru. Sehingga mereka sudah mulai berpikir untuk berpindah lokasi. Dimana ketersediaan infrastruktur, baik itu aksesibilitas, konektivitasnya bagus. Jadi mereka melihat Rebana ini siap untuk itu. Ini dibuktikan paling tidak sudah ada enam, selain smartpolitan. Mereka diharapkan sudah bisa operasional di 2024," kata Nining.
Belum lagi kata dia, didukung dengan kondusivitas di Jawa Barat. Rendahnya angka kriminalitas dibanding provinsi lain, diakuinya turut menjadi daya tarik tersendiri bagi para investor. Termasuk kendala seperti kebutuhan air bersih yang sudah diantisipasi oleh Pemprov, guna memberikan pelayanan terbaik bagi pemilik modal.
"Keamanan terjamin di Jawa Barat. Penyediaan Sumber Daya Air juga dilakukan karena di kawasan Rebana minim. Kita bangun tiga bendungan di Kuningan, Indramayu dan Subang. Semua diharapkan 2024 bisa digunakan," kata dia.
Menilik semua yang telah dilakukan tersebut, Nining meyakini para investor asing yang telah eksisting di Jawa Barat dan tentunya pemilik modal anyar, akan melirik kawasan industri Rebana untuk mengembangkan usahanya dan tentunya bakal mengakselerasi pertumbuhan ekonomi masyarakat.
"Investor paling banyak secara keseluruhan di Jawa Barat berasal dari Jepang, Tiongkok, Korea Selatan, Singapura, Belanda dan Amerika. Semuanya sudah step by step mereka sudah melirik ke rebana," kata Nining.
"Segala keunggulan penopang ekonomi sedang dipersiapkan, apalagi kawasan ini akan menjadi wajah Jawa Barat di masa depan," pungkasnya.
Baca berita update lainnya dari Sonora.ID di Google News