Sonora.ID - Setiap tanggal 10 Mei diperingati sebagai Hari Lupus Sedunia.
Penyakit lupus tidak sepopuler penyakit yang sudah sering dikenal orang seperti diabetes, hipertensi, jantung, oleh sebab itu banyak orang tidak sadar mengidap penyakit ini.
Pakar mencanangkan Hari Lupus Sedunia untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat terhadap penyakit ini.
dr. Zulkhair Ali, Sp.PD, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Palembang kepada Sonora FM Palembang (10/05/2023) menjelaskan penyakit lupus atau sering disebut penyakit seribu wajah akan muncul dibanyak posisi dan situasi, terkadang muncul di kulit, jantung, syaraf, ginjal, ditempat manapun.
Lupus sifatnya penyakit autoimun menganggap organ-organ atau jaringan tubuh yang normal sebagai benda asing.
“Penyebabnya masih dalam penyelidikan, namun bisa dipengaruhi faktor lingkungan, hormon, obat-obatan atau makanan tertentu,” ujarnya.
Gejala penyakit lupus bisa beragam antara lain bisa mengalami rambut rontok, nyeri sendi, nyeri tulang, ruam-ruam pada kulit, anemia.
Baca Juga: Kenali Lupus dari Gejala, Penyebab, Penanganan, dan Pencegahannya
Diperlukan pemeriksaan laboratorium untuk menentukan apakah seseorang menderita penyakit lupus atau tidak.
Pengobatan penyakit lupus dengan memberikan obat penurun imun sehingga tidak menyerang organ tubuh tapi hal ini beresiko si pasien mudah terserang penyakit.
Pasien lupus disarankan tidak terkena matahari langsung , tidak makan obat sembarangan, menghindari makanan tertentu, rutin konsul ke dokter, harus menghidari tertular penyakit infeksi.
“Perlu digaris bawahi bahwa lupus adalah penyakit yang tidak dapat disembuhkan. Namun, dokter akan memberikan obat-obatan untuk mengurangi gejala serta mencegah pasien mengalami komplikasi lebih parah. Selain mengonsumsi obat-obatan, pengidap lupus juga disarankan menerapkan gaya hidup sehat, seperti berolahraga secara rutin, mengelola stres, menghindari paparan matahari langsung, dan menjaga pola makan sehat,” tutupnya.
Baca berita update lainnya dari Sonora.ID di Google News