Ransomware yang diunduh secara tidak sengaja mulai menginstal secara diam-diam di perangkatmu.
Setelah diinstal, Ransomware mulai memindai dan memetakan lokasi file yang akan menjadi target. Malware ini dapat menargetkan arsip yang disimpan di penyimpanan lokal atau penyimpanan cloud. Bahkan, beberapa jenis Ransomware dapat menghapus atau mengenkripsi arsip dan folder cadangan.
Pada titik ini, Ransomware mulai bekerja dengan bertukar kunci dengan Command and Control Server, menggunakan kunci enkripsi untuk mengacak semua file yang ditemukan pada tahap eksekusi. Malware jenis ini juga mengunci akses ke data di perangkat.
Baca Juga: 2 Cara Mematikan Antivirus Defender Windows 11, Bisa Sementara atau Permanen
Setelah berhasil mengambil alih data pada perangkatmu, Ransomware biasanya akan memunculkan notifikasi pengguna yang berisi informasi tebusan yang harus dibayarkan untuk mendapatkan kode dekripsi.
Setelah berhasil mengenkripsi data yang diinginkan, Ransomware biasanya berhenti dan menghapus dirinya sendiri, hanya menyisakan file instruksi pembayaran.
Jika kamu memilih untuk membayar tebusan, kau akan diminta untuk mengikuti petunjuk. Peretas umumnya menggunakan layanan TOR tersembunyi untuk berkomunikasi guna menghindari deteksi dari pemantauan lalu lintas jaringan.
Setelah melakukan pembayaran, korban akan mendapatkan kode deskripsi untuk mengembalikan akses ke perangkatmu. Walaupun begitu, membayar tebusan sangat tidak disarankan karena tidak terdapat cadangan arsip atau folder milikmu akan kembali mirip sedia kala.
Jenis-jenis ransomware
Nah, Ransomware sendiri juga memiliki jenis yang berbeda. Berikut adalah penjelasan dari dua tipe ransomware paling umum: crypto ransomware dan locker ransomware.