Stuart Hall mengatakan bahwa pembentukan identitas merupakan proses yang terus berputar dan akan terus dimaknai berbeda sesuai dengan konteks sosial yang ada pada individu.
Proses pembentukan identitas dapat dilihat dari dua cara pandang, yakni:
1. Identitas sebagai Wujud (Identity as Being)
Identitas sebagai wujud atau identity as being ditempatkan sebagai ciri-ciri yang terbentuk.
Identitas ini diterima sebagai sesuatu yang tidak perlu dipertanyakan lagi oleh para penggunanya.
Ciri-cirinya terbentuk secara alamiah atau dengan sendirinya.
Suatu ciri yang dimiliki bersama serta berada dalam diri banyak orang di mana mereka dipersatukan oleh kesamaan ikatan darah, genetik, sejarah, dan leluhur.
Sudut pandang ini lebih melihat ciri fisik untuk mengidentifikasi mereka sebagai suatu kelompok.
2. Identitas sebagai Proses Menjadi
Identitas sebagai proses menjadi ciri-ciri yang terbentuk akibat proses sosial.
Identitas sebagai proses menjadi mengandaikan ciri-ciri yang tidak bersifat ilmiah tetapi dibentuk secara sosial.
Ciri-ciri tersebut ditanamkan baik secara individu maupun kelompok melalui berbagai proses sosialisasi di masyarakat.
Pada tingkat kelompok, identitas semacam ini mewujud dalam kesamaan gagasan, nilai, kebiasaan, dan ide baru yang menghasilkan berbagai praktik kehidupan sosial baru.
Oleh karena itu, identitas ini tidak dikenali dari ciri-ciri lahiriyahnya.
Dari ulasan di atas, dapat dijelaskan bahwa identitas sebagai wujud terbentuk secara alamiah atau dengan sendiri.
Adapun identitas sebagai proses terbentuk karena proses sosial.
Demikian ulasan untuk menjawab bagaimana proses sebuah identitas terbentuk. Semoga dapat dipahami.
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News