Sonora.ID - Pemprov DKI Jakarta memiliki konsep Jakarta menjadi kota bisnis global setelah tidak menjadi Ibu Kota, Rancangan Undang-undang (RUU) kekhususan Jakarta masih dibahas lebih lanjut.

 

Penjabat (Pj) Gubernur Heru Budi Hartono mengatakan Jakarta akan bertransformasi menjadi kota global dan yang akan meneruskan adalah generasi muda yang saat ini sedang sekolah atau kuliah, sehingga mereka perlu dididik dengan baik. 

 

Heru mengatakan Pemprov DKI terus memberikan bantuan kepada para pelajar melalui Kartu Jakarta Pintar (KJP) atau KJMU (Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul). 

 

"Bahkan yang sekarang kuliah itupun dibantu oleh Pemda DKI satu semester sembilan juta rupiah" Ucap Heru saat halal bihalal bersama Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) di Gedung Guru Indoensia, Tanah Abang, Jakarta, Kamis (18/05/2023).

 

Untuk itu Heru meminta Para Guru melalui PGRI agar memberikan nilai-nilai dan pembelajaran yang baik kepada para pelajar. 

 

 

"Sekali lagi saya titip, mudah-mudahan di dalam pelajaran ada pelajaran etika juga kepada anak didik kita, termasuk juga bagaimana cara menggunakan handphone yang baik".

 

"Pendidikan adalah salah satunya, adalah anak-anak didik kita sebagai penerus, untuk siapa? Untuk Indonesia" Sambung Heru.

 

Untuk menjadi kota global, ia menyadari pembangunan infrastruktur dan kualitas pendidikan harus ditingkatkan. Untuk itu, kata Heru, Pemprov DKI akan meningkatkan infrastruktur, fasilitas, dan layanan pendidikan agar Jakarta bisa masuk kota global. 

 

"Fasilitas pendidikannya harus bagus, infrastruktur nya kami bangun harus baik, jalan, sarana prasarana, transportasi, MRT, LRT. Kualitas guru juga kami harus tingkatkan supaya DKI itu tetap bisa masuk dalam list kota global di dunia".

 

Heru menambahkan, Pemprov DKI tetap berkomitmen memberikan peningkatan kesejahteraan para guru melalui dana hibah yang terus diberikan setiap bulan. Komitmen itu telah dilakukan sejak Jakarta dipimpin oleh Joko Widodo yang kini menjadi Presiden Republik Indonesia. 

 

"Pemda DKI tetap berkomitmen terhadap Guru, PGRI, dan kami selama Pak Jokowi menjadi Gubernur sampai hari ini kami memberikan hibah kepada PGRI. Hasil laporan yang ada, per orang Rp.550 ribu termasuk juga swasta" Pungkasnya. 

 

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum PB PGRI, Unifah Rosyidi meminta Pemprov DKI tidak memutus dana hibah yang selama ini telah dikucurkan untuk para guru swasta dan tenaga administrasi. 

 

 

"550 ribu udah sejak jamannya bapak Presiden Jokowi, Pak Gubernur, dan minta untuk tetap jangan diputus karena itu sangat berarti bagi para guru swasta dan tenaga administrasi" Kata Unifah usai halal bihalal.

 

Dihubungi terpisah, salah satu wali murid di Jakarta, Nenny mengatakan kualitas pendidikan di Jakarta saat ini sudah cukup baik dan mumpuni dengan berbagai fasilitas di era serba digital. Meski demikian, ia mengharapkan kualitas pendidikan Jakarta tak hanya ada pada fasilitas atau sarana prasarana saja, melainkan pendidikan budi pekerti alias penguatan karakter anak didik. 

 

"Harus ditingkatkan itu mutu karena apa, karena anak-anak ini kan tidak menggunakan yang seperti dulu, Ujian Nasional, sekarang Ujian Sekolah"

 

"Nah di Ujian Sekolah itu kan sepertinya budi pekertinya mungkin lebih ditingkatkan untuk anak-anak, bagaimana caranya ya itu wejangan guru kali ya seperti apa" Ungkapnya.

 

Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.