Menko PMK: Untuk Majukan Daerah, Jangan Sampai Terjadi "Brain Drain" (
Biro Hukum, Persidangan, Organisasi dan Komunikasi Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan)
Sonora.ID - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, untuk memajukan suatu daerah maka anak-anak berprestasi jangan sampai pergi meninggalkan daerahnya.
Untuk itu, maka menurut dia, perlu ada perguruan tinggi yang bisa memfasilitasi anak-anak berprestasi di daerah supaya tidak pergi ke daerah lain untuk mencari ilmu.
Hal itu disampaikannya dalam Acara Peletakan Batu Pertama Institut Teknologi Bisnis Muhammadiyah Grobogan (ITBMG), Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, pada Selasa (23/5/2023).
"Ini penting untuk membangun kampus di kabupaten. Kalau ingin sebuah kabupaten itu maju, usahakan anak-anak yang berbakat cerdas jangan sampai keluar dari kabupaten, SDM-nya jangan sampai keluar," ujar Menko PMK.
Menurut Muhadjir, anak-anak cerdas dan berprestasi di daerah harus "diikat" supaya mereka kerasan dengan membangun kampus yang bagus supaya mereka bisa melanjutkan kuliah di tempatnya sendiri.
Bila anak-anak cerdas berprestasi sampai keluar daerah, dikhawatirkan tidak akan kembali dan memajukan daerahnya.
"Karena kalau sampai terjadi itu namanya 'Brain Drain', migrasi otak. Jadi kalau daerah itu ditinggalkan oleh mereka yang otaknya bagus pasti (daerahnya) akan mengalami penurunan sangat drastis," ungkapnya.
Dia mengungkapkan kekhawatiran daerah mengalami migrasi otak secara masif, di mana banyak negara maju yang berlomba untuk memberikan beasiswa untuk mengambil anak-anak berprestasi di daerah.
"Kalau bisa anak pintar yang juara di sekolah biar di ITBMG. Supaya kerasan busa diberi beasiswa oleh Bu Bupati. Jadi itu namanya menghindari migrasi otak Brain Drain," ucapnya
Kemudian juga banyak anak-anak berprestasi yang lebih tertarik kuliah di kampus yang lebih bagus di luar daerahnya.
Kata Menko PMK, sering terjadi anak-anak berprestasi yang mendapatkan beasiswa dari luar negeri tidak ingin kembali untuk memajukan daerahnya.
"Kabupaten Grobogan jangan sampai menjadi daerah yang terhisap oleh tetangganya. Supaya tidak terhisap harus ada perguruan tinggi yang punya daya tarik di sini. Nah ini ITBM Grobogan ini saya rasa menjadi salah satu pilihan," ungkapnya.
Menko PMK berpesan supaya civitas akademika Kampus ITBMG untuk membuat program-program studi yang memiliki daya tarik bagi anak-anak Kabupaten Grobogan dan sesuai dengan kebutuhan dari masyarakat.
Contohnya mambuat program yang berkaitan dengan industrialisasi supaya bisa bersaing dengan daerah lain.
"Pesan saya kepada Pak Rektor dan seluruh civitas akademika harus membuat program-program yang membuat daya tarik warga setempat. Dan harus sesuai dengan kebutuhan masyarakat grobogan terutama dalam hal industrialisasi," kata Muhadjir
"Grobogan tak boleh ketinggalan. Industrial tidak harus ada pabrik. Misalnya pertaniannya bisa dikelola dengan industrialisasi. Dengan sistem industri yang bagus itu juga sudah bagian dari industrialisasi," imbuh Menko PMK.
Acara Peletakan Batu Pertama ITBMG dihadiri oleh Kepala BKKBN Hasto Wardoyo, Bupati Grobogan Sri Sumarni, Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah, Rektor ITB-Muhammadiyah Grobogan, Ketua PWM Jawa Tengah, Ketua PWA Jawa Tengah, Ketua PDM Grobogan, Ketua PDA Grobogan.
Pada acara tersebut, Menko PMK juga berjanji memberikan wakaf tanah sebanyak 10 meter persegi kepada ITBM Grobogan.