Metode ini memberikan fleksibilitas yang lebih besar daripada jalur peradilan tradisional, karena para pihak memiliki kendali yang lebih besar atas hasil akhirnya.
Konsiliasi sering dianggap sebagai alternatif yang lebih cepat, lebih terjangkau, dan lebih kooperatif daripada proses pengadilan yang berkepanjangan.
Baca Juga: Apa Arti Penting Hukum dalam Mewujudkan Keadilan? Simak Penjelasannya
Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas tentang bagaimana konsiliasi dapat diterapkan dalam kehidupan nyata, berikut adalah beberapa contoh kasus di mana metode ini berhasil:
Misalkan pasangan suami istri menghadapi perceraian yang rumit. Mereka memilih untuk menjalani proses konsiliasi untuk mencapai kesepakatan tentang pembagian harta, aset, dan hak asuh anak.
Konsiliator bekerja sama dengan kedua belah pihak untuk menemukan solusi yang dapat diterima oleh kedua belah pihak, dengan tujuan menghindari persidangan pengadilan yang panjang dan pahit.
Sebuah perusahaan besar dan pemasok utamanya terjebak dalam sengketa yang kompleks mengenai kontrak bisnis.
Mereka memutuskan untuk mencoba konsiliasi untuk menyelesaikan perselisihan mereka.
Konsiliator membantu mereka dalam mengidentifikasi masalah inti dan mencari solusi yang dapat menguntungkan kedua belah pihak.