Partisipasi aktif masyarakat dalam pengambilan keputusan dan pelaksanaan program-program sosial juga merupakan bentuk pengendalian sosial preventif yang efektif.
Dengan melibatkan masyarakat dalam perencanaan dan pelaksanaan kebijakan sosial, mereka akan merasa memiliki tanggung jawab terhadap lingkungan mereka.
Ini dapat mendorong rasa memiliki, solidaritas, dan saling mengawasi antarwarga. Melalui partisipasi masyarakat, anggota masyarakat dapat berperan aktif dalam menjaga ketertiban sosial dan mencegah terjadinya pelanggaran hukum.
Baca Juga: Tokoh Tokoh Sosiologi di Dunia Beserta Teorinya
Peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan sosial juga dapat menjadi faktor penting dalam pengendalian sosial preventif.
Ketidakadilan sosial, kemiskinan, dan kesenjangan ekonomi sering kali menjadi penyebab utama terjadinya pelanggaran hukum dan konflik dalam masyarakat.
Oleh karena itu, upaya untuk meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan sosial, seperti program pengentasan kemiskinan, pemberdayaan ekonomi, dan akses yang lebih baik terhadap layanan publik, dapat membantu mengurangi ketidakstabilan sosial. Ketika masyarakat merasa memiliki kehidupan yang lebih baik, mereka cenderung lebih mampu mengendalikan diri dan berkontribusi secara positif dalam masyarakat.
Dalam rangka menciptakan masyarakat yang harmonis dan aman, pengendalian sosial preventif memainkan peran yang sangat penting.
Melalui pendidikan dan penyuluhan, penguatan institusi sosial, pembangunan infrastruktur, partisipasi masyarakat, dan peningkatan kualitas hidup, masyarakat dapat bekerja sama dalam menjaga ketertiban sosial dan mencegah terjadinya pelanggaran hukum.
Semoga kelima contoh pengendalian sosial preventif yang telah dijelaskan dalam artikel ini dapat memberikan inspirasi dan wawasan yang bermanfaat bagi pembaca.
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.