Sonora.ID - Pemerintah Kota Seoul, Korea Selatan (Korsel) mengeluarkan peringatan evakuasi pada Rabu (31/5/2023) pukul 06.32 waktu setempat.
Peringatan evakuasi ini dikeluarkan menyusul adanya laporkan Korea Utara meluncurkan rudal.
Duta Besar Indonesia untuk Korsel, Gandi Sulistiyo kepada Sonora dalam wawancara pada program Sonora Pagi Ini menyampaikan, “Tiba-tiba ada pemberitahuan lewat telepon gengam ada Wartime alert yang menghimbau kepada penduduk Seoul untuk Bersiap-siap evakuasi dan dahulukan anak-anak dan orang berusia lanjut dan lemah fisikj untuk evakuasi dari kota.”
Baca Juga: 110 WNI di Sudan, Berhasil di evakuasi Menggunakan Pesawat B-737 TNI AU
Hal ini membuat dirinya dan warga kota Seoul cukup panik.
Gandi yang saat itu tengah berjalan santai di tepi sungai Han Bersama Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi pun menepi dan mencari informasi lanjutan.
“Tak lama kemudian, sekitar pukul 06.40 waktu Seoul diterima pemberitahuan dari Kementerian Administrasi Publik dan Keamanan yang menyatakan bahwa peringatan sebalumnya yang dikeluarkan Pemerintah Kota Seoul adalah salah.” Lanjut Gandi.
Dengan adanya pemberitahuan dari Kementerian Administrasi Publik dan Keamanan maka Wartime Alert untuk seluruh wilayah di kota Seoul telah diangkat dan para penduduk kota Seoul diharapkan dapat menjalankan aktivitas seperti biasa.
Baca Juga: Sukses Evakuasi Kapolda Jambi, Kru H-3211 dan Tim SAR Kopasgat TNI AU Dapat Apresiasi Kapolri
Gandi menambahkan, tindakan peluncuran rudal tersebut kemungkinan merupakan respons Korea Utara terhadap latihan militer Korea Selatan dan AS dalam beberapa hari terakhir.
"Kemungkinan lainnya adalah peluncuran satelit oleh Korea Utara yang telah menjadi perhatian serius pemerintah Korsel dan AS," jelas Gandi.
Pemerintah Korsel sendiri saat ini hanya memberikan peringatan namun belum memasukkan pada kategori luar biasa. Selain itu peringatan tersebut juga telah direvisi.
Gandi menyatakan bahwa KBRI Seoul telah memiliki SOP keadaan darurat termasuk evakuasi warga apabila dalam keadaan darurat.
"KBRI akan terus memantau perkembangan ini dan melaporkan pada kesempatan pertama," pungkasnya.