Sebagai wujud konkret dari kesimpulan rapat itu, maka pada 1 November 1944, Jepang membentuk organisasi baru yang dinamakan Barisan Pelopor.
Melalui organisasi ini diharapkan adanya kesadaran dari rakyat Indonesia untuk berkembang.
Sehingga bisa membantu Kepang dalam mempertahankan Indonesia dari serangan musuh.
Barisan Pelopor ini dipimpin oleh Ir. Soekarno, Dr. Moewardi, Otto Iskandardinata, Sudiro, Dr. Boentaran Martoatmodjo, dan Sudiro.
Organisasi ini termasuk organisasi semimiliter yang unik karena pemimpinnya adalah orang-orang nasionalis.