a. Metanogen

Archae ini dinamai sesuai dengan metabolisme energinya yang khas, yaitu H2, digunakan untuk mereduksi CO2 menjadi metana (CH4).

Metanogen merupakan Archae yang tergolong anaerob strict (tidak dapat mentolerir keberadaan oksigen). Artinya, Archae ini akan teracuni jika terdapat oksigen.

Metanogen memiliki peranan sebagai pengurai yang penting. Misalnya, dalam pengolahan kotoran yang berasal dari sampah dan hewan, kemudian diubah menjadi metana yang merupakan bahan bakar.

Baca Juga: Kingdom Plantae Lengkap dari Pengertian, Ciri-Ciri, dan Klasifikasinya

b. Halofil Ekstrim

Archae kelompok ini memiliki ciri-ciri yaitu hidup di tempat- tempat yang memiliki salinitas tinggi.

Dari asal bahasa tersebut, Archae halofil memiliki arti pecinta garam atau hidup di tempat yang memiliki salinitas (kadar garam) cukup tinggi.

Misalnya, di danau air asin dan di laut mati.

Contoh dari Archae kelompok ini adalah Halobacterium salinarium.

c. Termofil Ekstrim

Archae ini memiliki ciri-ciri hidup pada suhu ekstrim panas.

Archae ini dapat bertahan hidup dalam lingkungan panas dengan suhu optimumnya 60-80 derajat Celcius.

Bakteri ini hidup dengan mengoksidasi sulfur.

Contohnys sulfolobus yang menempati mata air panas sulfur di Yellowstone National Park, USA.

2. Eubacteria

Eubacteria atau dikenal juga bakteri sebenarnya, merupakan mikroorganisme yang memiliki ciri-ciri uniseluler mikroskopis, umumnya tidak berklorofil, dan termasuk sel prokariotik.

Bakteri dapat ditemukan hampir di semua tempat.

Bakteri tumbuh dengan subur di udara, air, makanan, tanah, tubuh hewan, dan tumbuhan.

Bakteri bersifat saprofit atau parasit.

Bakteri yang bersifat saprofit ada yang menguntungkan manusia, sedangkan yang bersifat parasit dapat menimbulkan penyakit, baik pada tumbuhan, hewan, manusia maupun organisme lainnya.

Demikian ulasan tentang pengertian, ciri-ciri dan klasifikasi kingdom monera.

Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News