Pada hari pertama penyelenggarannya, Koordinator Keamanan Crowd Control Java Jazz Festival Nana Kosasih mengatakan, situasi keamanan Java Jazz Festival dalam keadaan aman.
Ia menyebut, jumlah pengunjung yang datang hari pertama sangat banyak, apalagi bertepatan dengan libur dan cuti bersama Hari Raya Waisak 2567 yang jatuh pada hari ini.
"Penonton hari pertama ini cukup padat apalagi tepat tanggal merah. Untuk situasi keamanan sudah terkoordinasi dengan baik," ucapnya di JiExpo Kemayoran, Jakarta.
Nana mengatakan, pengamanan Java Jazz Festival 2023 sangat ketat namun tetap menjaga kenyamanan pengunjung.
Ia menjelaskan, ada 279 personel internal protokol Rajawali, kemudian dibantu oleh 150 personel TNI dan POLRI untuk menjaga keamanan jalannya gelaran Java Jazz Festival.
Selain itu, ada pula pengamanan dengan K9 berjumlah 6 unit, yang tersebar di setiap titik pintu masuk penonton, artis dan para pekerja.
"Mekanisme pengamanan Java Jazz Festival tahun ini sama saja dengan tahun sebelumnya, personil standby untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan terkait teroris. Selain itu, untuk pengamanan polisi itu berada di ring 1,2 dan 3," tuturnya.
Kemudian, Nana menambahkan, untuk para pengunjung yang akan memasuki area Java Jazz Festival, dipintu masuk akan dilakukan pengecekan barang bawaan dan tiket masuk.
"Yang utama dicek itu tiket, apakah pengunjung ini sudah bertiket, apabila mereka belum bertiket maka akan kami arahkan ke tiket box yang sudah tersedia. Kemudian apabila sudah membeli tiket dionline maka harus reedem. Setelah selesai pengecekan tiket, maka akan kami lakukan cek seperti barang bawaan, apabila sudah clear pengunjung akan lanjut menuju scanner untuk memastikan tiket itu valid," tambahnya.
Selain itu, pihaknya juga telah menyiapkan 4 posko medis, yang terdiri dari 4 dokter dan 18 tenaga medis.