Sonora.ID - Bakal Calon Presiden (Bacapres) PDI Perjuangan Ganjar Pranowo mengingatkan adanya Tragedi Kudeta 27 Juli (Kudatuli) yang terjadi pada 1996.
Menurutnya, masih banyak generasi muda, terutama milenial dan gen Z, yang belum mengetahui sejarah ini.
Hal tersebut ia sampaikan saat memberikan arahan dalam kegiatan Konsolidasi Akbar Pemenangan Pemilu yang digelar DPD PDIP Jakarta di Hall Basket Senayan, Minggu (4/6/2023).
"Mereka tidak tahu bagaimana berdarahnya PDI Perjuangan mempertahankan nilai demokrasi sampai pada kita diserang pada 27 Juli 1996, lupa mereka.Orang lama akan tahu, itu darah akan diberikan, itu harga diri yang dipegang," kata Ganjar
Akibat peristiwa itu, PDI tidak ikut Pemilu 1997 dan saat itu suara hasil pemilihan PDI diberikan ke PPP. Menurut Ganjar, hal ini juga yang melatarbelakangi hubungan antara PDIP dan PPP harmonis.
Baca Juga: Usai Lari Pagi di Cirebon, Ganjar lanjut Sarapan Nasi Jamblang
Terlebih pada Pilpres kali ini PPP merupakan partai pertama selain PDIP yang mengusung Ganjar sebagai capres.
"Betapa senangnya PPP karena partai pertama yang diterima oleh Ibu Ketua Umum. Yang mereka ceritakan adalah, pada saat 97 PDI Perjuangan tidak ikut dalam pemilu, maka suaranya dilimpahkan kepada PPP. Mereka mengucapkan terima kasih," kata Ganjar.
Ganjar pun mengajak generasi muda Milenial dan Gen Z untuk mewarisi api perjuangan PDIP yang dalam perjalanannya penuh lika liku pengorbanan, dengan darah dan air mata.
"2024 adalah tantangan kita bagaimana menggaet Generasi Milenial yang kelahiran 1981-1996, dan Gen Z kelahiran tahun 1997-2012," ujar Ganjar.
Atas semua perjalanan sejarah itu, Ganjar menyampaikan bahwa kesabaran revolusioner PDIP terbukti berbuah hasil, karena kemenangan berpihak pada politik kebenaran.
"Maka pemilu 1999 PDIP untuk pertama kali memangkan kontestasi dengan suara terbanyak. Saya menyampaikan inilah kesabaran revolusioner," tuntas Ganjar yang membakar semangat juang DPD PDIP se-DKI Jakarta.