Selain itu, Wapres juga menekankan pentingnya menggaungkan moderasi beragama kepada masyarakat Australia.
“Memang kami sedang membangun hubungan dengan beberapa negara untuk mendukung moderasi beragama. Bagaimana Islam di Indonesia [turut berkontribusi] membangun perdamaian dunia. Saya juga bertemu dengan tokoh-tokoh Islam Australia untuk menyebarkan perdamaian,” ungkap Wapres.
“Ke depan, mari kita juga tingkatkan dialog antaragama dan antarbudaya guna meningkatkan sikap saling pengertian dan mendekatkan masyarakat kita,” sambungnya.
Menanggapi itu, Deputi PM Australia Richard Marles yang juga menjabat sebagai Menteri Pertahanan Australia menyampaikan apresiasi atas inisiatif-inisitaif yang dibangun Indonesia dan Australia, termasuk kerja sama dengan negara-negara Pasifik.
Baca Juga: Wakil Presiden Maruf Amin Ingatkan Pentingnyan Malam Laitul Qadar
“Kami sangat mengapresiasi inisiatif dan kerja sama yang kami lakukan dengan Indonesia, termasuk dalam pembangunan negara-negara Pasifik,” ujar Richard Marles.
“Sebelum bertemu Yang Mulia, saya juga bertemua dengan Bapak Prabow (Menteri Pertahanan). Saya juga membicarakan apa yang akan kami lakukan dengan negara-negara Pasifik. Bahkan saya akan langsung berkunjung ke Vanuatu,” tambahnya.
Terkait dengan peningkatan people-to-people contact, Deputi PM Marles mengungkapkan bahwa terdapat Universitas Australia yang dibuka di Indonesia yaitu Monash Universty. Griffith University bahkan juga telah bekerja sama dengan Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta.
Sejalan dengan Wapres, Marles juga sangat mendukung peran Islam dalam menciptakan perdamaian dunia. Ia mengungkapkan, saat ini juga sudah ada beberapa tokoh muslim yang turut ambil bagian dalam kancah politik Australia.
“Apa yang Anda katakan adalah benar. Islam adalah mercusuar bagi perdamaian. Kami memiliki komunitas Islam yang terus tumbuh. Bahkan anggota parlemen dari muslim, baik di tangkat federal, maupun negara bagian,” pungkasnya