"Inflasi yoy itu terjadi karena adanya kenaikan harga dan itu ditunjukkan naiknya seluruh indeks harga kelompok pengeluaran," jelas Hasanudin.
Kenaikan harga itu mulai dari kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 2,67 persen. Kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 3,67 persen, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 1,38
Dari kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 1,68 persen, kelompok kesehatan sebesar 1,95 persen, kelompok transportasi sebesar 14,48 persen dan kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,30 persen.
Kemudian kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 7,55 persen, kelompok pendidikan sebesar 0,56 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 3,19 persen dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 5,24 persen.
Sementara itu, komoditas utama penyumbang inflasi yoy pada Mei 2023, antara lain bensin, sebesar 1.00 persen, beras 0,49 persen, rokok kretek filter 0,29 persen, angkutan dalam kota 0,20 persen dan ikan dencis 0,17 persen.
Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi mtm pada Mei 2023, antara lain daging ayam ras 0,17 persen, ikan dencis 0,13 persen, rokok kretek filter dan bawang putih masing- masing 0,03 persen serta ikan tongkol 0,02 peesen.