El Nino dan IOD Akan Terjadi Bersamaan Kuatkan Potensi Kekeringan dan Karhutla

6 Juni 2023 15:15 WIB
Anomali Suhu Muka Laut.
Anomali Suhu Muka Laut. ( BMKG)

Sonora.ID - Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengatakan pihaknya telah menyampaikan prediksi El Nino atau perubahan suhu muka air laut di Samudera Pasifik dan Indian Ocean Dipole (IOD) atau perubahan suhu muka air laut Samudera Hindia, yang disampaikan pada bulan Maret lalu.

Hari ini BMKG kembali menyampaikan bahwa potensi dan dampak El Nino semakin nyata diperkuat dengan potensi IOD, yang menguatkan dampak kekeringan dan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Indonesia.

Dwikorita Karnawati mengatakan bulan Juni mulai terjadi penurunan curah hujan, El Nino mulai terjadi dan puncaknya pada bulan September 2023

"Terutama di bulan Juli Agustus September, seperti terlihat pada gambar ini September hampir, hitamnya hampir merata di seluruh Kepulauan besar di Indonesia. Inilah yang harus diwaspadai sejak dini" Jelas Dwikorita saat konferensi pers, Selasa (06/06/2023)

Lebih lanjut, Dwikorita menjelaskan sebagian wilayah Indonesia hanya akan menerima curah hujan 30% bahkan hingga 0% saja di bulan Juli-September, yang normalnya adalah 85% hingga 115%.

Baca Juga: Awas! Dampak Cuaca Menyengat, Pasien di Rumah Sakit Meningkat

"Normalnya 85 persen hingga 115 persen, jadi bisa dibayangkan di sini diprediksi hanya 30 persen kurang, nah ini terutama yang warnanya hitam itu bahkan sampai 0 persen" Sambungnya

Dwikorita merinci hal itu diprediksi terjadi di sebagian besar Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan, dan Papua mengalami curah hujan kategori di bawah normal.

Dengan demikian, BMKG merekomendasikan kepada seluruh pemangku kebijakan, stakeholder terkait agar melakukan langkah antisipatif pada daerah-daerah yang berpotensi mengalami curah hujan dengan kategori rendah yang dapat memicu kekeringan dan dampak lanjutannya.

"Meningkatkan optimalisasi fungsi infrastruktur sumber daya air untuk memastikan keandalan operasional waduk, embung, kolam retensi, dan penyimpanan air buatan lainnya untuk pengelolaan curah hujan dan penggunaannya di saat musim kemarau"

"Persiapan terhadap potensi adanya kebakaran hutan dan lahan berkaitan dengan curah hujan kategori rendah pada musim kemarau 2023" Pungkasnya.

EditorKumairoh
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm