Sonora.ID - Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Utara Ir. D. Tino Tandaju, M.Erg dan Asisten I Pemprov Sulut Dr. Denny Mangala M.Si didampingi Satgas Stunting dan Ketua Pokja Stunting beserta jajaran melaksanakan audiensi dengan Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow Timur dalam rangka pembahasan tindak lanjut hasil Penilaian Kenerja Pemerintah Daerah dalam Program Percepatan Penurunan Stunting.
Audiensi diterima langsung oleh Bupati Boltim Sam Sachrul Mamonto, S.Sos, M.Si didampingi Asisten I Pemkab Boltim bersama jajaran Dinas PPKB, Dinas Kesehatan dan Bappeda.
Dalam pembahasannya, Asisten I Pemprov Sulut mewakili Wakil Gubernur Sulut selaku Ketua TPPS Sulut meminta Pemkab Boltim untuk dapat lebih mengoptimalkan Dana Desa dan BOKB dan menggandeng Program CSR dari pihak Bank maupun pelaku usaha lainnya dalam melaksanakan percepatan penurunan stunting.
Baca Juga: Pemberdayaan Perempuan Berperan Dalam Pencegahan Stunting
Bupati Boltim menjelaskan pelaksanaan program percepatan penurunan stunting di Boltim terus ditingkatkan.
Dalam pelaksanaannya, Pemkab Boltim melakukan intervensi langsung berdasarkan data by name by address dengan Tim Pendamping Keluarga sebagai ujung tombak dan harus di laporkan setiap minggu kepada Bupati.
Kepala BKKBN Sulut mengangkat soal angka stunting di Boltim tahun 2022 30% dibandingkan tahun 2021 24,4% sehingga ada kenaikan sebesar 5,6%. Dalam pelaksanaan Percepatan Penurunan Stunting agar lebih mengoptimalkan kegiatan audit kasus stunting untuk dijadikan dasar pengambilan keputusan.