Sonora.ID - Kualitas udara di Jakarta kembali masuk kategori 'tidak sehat'. Kondisi udara berpolusi ini terjadi beberapa hari terakhir.
Berdasarkan situs IQAir, Kamis (8/6/2023) pukul 19.38 WIB, rata-rata indeks kualitas udara (air quality index/AQI) di Jakarta berada di level 111 AQI US. Kualitas udara yang tidak sehat ini berpotensi menaikan kasus ISPA dan Pneumonia.
Masyarakat pun diminta mendeteksi dini dan melakukan pengobatan secara dini terhadap potensi ISPA dan beberapa penyakit terkait dengan kualitas udara ini.
"Masyarakat dapat mencegah sakit dengan pakai masker jika keluar rumah (outdoor) dan menjaga imunitas baik dgn pola hidup sehat CERDIK dan CERIA. Caranya, setiap hari, lengkapi imunisasi anak. Kemudian, untuk mencegah komplikasi dan kematian, masyarakat bisa mendeteksi dan melakukan pengobatan dini ISPA, pneumonia, PPOK, asma dan alergi terutama pada kelompok komorbid dan risiko tinggi: bayi, balita, ibu hamil, lansia, komorbid berat, orang dengan imunodefisiensi / status imunitas rendah." ujar praktisi kesehatan masyarakat, dr. Ngabila Salama, MKM dalam keterangannya kepada Sonora.
Baca Juga: Kurangi Polusi, Edi Ajak Warga Gemar Bersepeda
Menghadapi kondisi pancaroba atau peralihan antara musim hujan dan musim kemarau seperti saat ini, imunitas juga perlu diperhatikan dan ditingkatkan.
"Apalagi saat ini sudah tidak jelas periode musim hujan dan kemarau karena faktor cuaca ekstrem, maka penting untuk menjaga imunitas tetap baik. Karena kondisi pancaroba kelembaban meningkat maka berbagai kuman seperti virus dan bakteri mudah masuk ke dalam tubuh. Juga pada kondisi pancaroba imunitas menurun karena stress, kecapekan, kurang tidur efek dari kemacetan, dll. Perlu terus melakukan pola hidup sehat CERDIK dan CERIA setiap hari."tambahnya.
Seperti kita ketahui, Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono berencana menambah ruang terbuka hijau (RTH) dan pohon untuk mengatasi kualitas udara di Ibu Kota yang buruk.
Berdasarkan data dari IQAir, indeks kualitas udara di Jakarta selalu berada di angka 150 ke atas sejak Jumat (19/5/2023). Angka itu jauh dari indeks kualitas udara yang baik berkisar dari 0-50.
Pemprov DKI, juga akan terus menggencarkan uji emisi kendaraan bermotor untuk memastikan semua kendaraan yang lalu lalang di Jakarta laik jalan.
Pemprov juga berupaya melakukan peralihan jenis kendaraan dari berbasis bahan bakar minyak ke listrik, tidak terkecuali untuk bus transjakarta.