Sonora.ID - Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso menegaskan bahwa rencana negara produsen beras Vietnam untuk memangkas ekspor tidak akan membahayakan ketersediaan beras di Indonesia karena kerja sama dengan negara-negara produsen lainnya masih berjalan.
"Insya Allah aman, kita kan membicarakan juga tidak terus kita anggap enteng, tidak. Tapi kita juga antar negara-negara itu kita sudah ada," kata Budi Waseso di Kompleks Istana Kepresidenan.
Usai bertemu dengan Presiden hari ini, Senin (12/6) di Istana, Jakarta, Budi Waseso mengaku, pihaknya akan menjajaki kerja sama pengadaan beras dengan berbagai negara produsen lain seperti India, Pakistan, Thailand, dan Myanmar.
"Semua kita jajaki, semua dan kita lakukan kontrak-kontrak, deal-deal yang bilamana kita butuhkan kita bisa ambil," lanjut Budi Waseso.
Meski demikian, Bulog masih akan terus mengupayakan serapan beras dari dalam negeri untuk menyiapkan stok beras. Di mana saat ini posisi Cadangan Beras Pemerintah (CBP) sudah mencapai 605 ribu ton.
Diketahui sebelumnya, Vietnam dikabarkan akan memangkas ekspor beras tahunannya hingga 44 persen mulai 2030 mendatang, dengan demikian ekspor yang biasanya 7,1 ton hanya menjadi 4 juta ton per tahun.
Vietnam sendiri merupakan negara terbesar ketiga untuk ekspor beras dunia. Dimana pengurangan ekspor beras tersebut dilakukan untuk memastikan ketahanan pangan di dalam negerinya, melindungi lingkungan dan beradaptasi dengan perubahan iklim, serta meningkatkan ekspor beras berkualitas.