Sonora.ID - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhur Binsar Pandjaitan membantah terkait keputusan penolakan dari Kementerian Perindustrian terkait opsi impor kereta rel listrik (KRL) bekas dari Jepang.
Menurut Luhut dalam waktu dekat ini pihaknya akan melakukan rapat untuk membahas soal opsi impor krl bekas dari Jepang, sehingga pihaknya mempertanyakan kabar tersebut.
"Nanti kita rapatin dulu," kata Luhut di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (12/6).
"Kan belum dirapatin, bagaimana tahu menolak?" lanjut Luhut.
Diketahui sebelumnya, Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menegaskan, pemerintah tidak membuka opsi impor KRL bekas dari Jepang.
Baca Juga: Menteri PANRB Apresiasi Perkembangan Pembangunan IKN
Agus mengatakan, semua menteri terkait sepakat untuk mengikuti hasil audit Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) yang merekomendasikan agar tidak melakukan impor KRL.
"Sudah done, audit BPKP (soal impor KRL) kan final," kata Agus saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.
Sementara itu, rencana impor KRL bekas tersebut dilakukan untuk memenuhi kebutuhan penumpang KRL yang semakin meningkat.
Direktur Utama PT Kereta Commuter Indonesia atau KCI Asdo Artriviyant menjelaskan bahwa impor KRL bekas dari Jepang merupakan salah satu opsi paling cepat.
Asdo mengatakan bahwa kebutuhan impor KRL tersebut ditujukan untuk mengangkut penumpang KRL pada tahun ini dan tahun 2024 sambil menunggu pembelian 16 train set dari PT INKA yang baru bisa beroperasi pada 2025-2026.