Toraja Kini Miliki Gedung Perpustakaan Baru

15 Juni 2023 12:24 WIB
Kepala Perpusnas Drs Muhamad Syarif Bando,MM saat meresmikan Gedung Perpusda Toraja
Kepala Perpusnas Drs Muhamad Syarif Bando,MM saat meresmikan Gedung Perpusda Toraja ( Humas Perpusnas)

Sedangkan, anggota Komisi X DPR RI Mitra Fakhruddin menegaskan dibangunnya perpustakaan menandakan kepedulian dan peran aktif pemerintah dalam memikirkan perkembangan dan kualitas SDM. Sehingga tidak berlebihan jika menjadikan perpustakaan sebagai laboratorium peningkatan SDM, khususnya di Toraja Utara, tidak sekedar tempat membaca saja.

Pun dengan potensi kewirausahaan dan pariwisata yang bisa digarap dengan memanfaatkan potensi alam sekitar. Namun, gunakan narasi-narasi yang baik agar orang lain tahu dan mengenal kekayaan Toraja Utara. Banyak koleksi-koleksi di perpustakaan yang bisa membawa siapa pun untuk menggali bakat dan kemampuan yang dimilikinya.

“Perpustakaan harus jadi ruang besar bagi masyarakat Toraja Utara,” ujar Fakhruddin.

Deputi Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan Adin Bondar mengatakan, perpustakaan yang dibangun di daerah merupakan pengejawantahan prioritas pembangunan di era Presiden Jokowi-Ma’ruf Amin dimana pembangunan SDM menjadi target utama. SDM menurut Adin, bagian fundamental sebagai alas pacu Indonesia menjadi bangsa produsen.

“Pengetahuan adalah kekuatan dan kehadiran perpustakaan di daerah merupakan loncatan besar, karena dari 514 kabupaten/kota, yang kita bangun baru 146 perpustakaan di daerah,” ujar Adin.

Budaya literasi merupakan isu yang strategis. Karena kehadiran orang-orang yang berpengetahuan berbanding lurus dengan literasi. Ketika budaya baca tinggi, maka masyarakat menjadi lebih kreatif, inovatf, dan kesejahteraan.

Sementara itu, pegiat literasi Sulawesi Selatan Aloysius Lande mengaku telah puluhan tahun membantu pemerintah daerah Sulsel dalam menggalakkan minat baca. Lande mengisahkan bagaimana ia membuat dua kelompok baca, yakni grup yang tidak pernah tersentuh bahan bacaan dan grup yang sudah bisa baca, yang rata-rata berprofesi sebagai tukang becak.

Bersama aktivis lain, setelah tiga tahun berjalan, ikhtiar yang dilakukan mulai menampakkan hasil. Anak-anak yang semula ogah kini mulai tertarik membaca. Begitu juga dengan komunitas tukang becak yang sudah berani bercerita dari yang dibacanya.

“Di Makassar kami memanfaatkan lorong-lorong yang biasa dijadikan tempat bermain anak. Di situ kami dirikan pojok baca. Buku-buku bacaan kami dapatkan melalui donatur,” ungkapnya.

Kini, gerakan literasi yang digawangi Lande bersama rekan aktivis sudah merambah ke berbagai wilayah di Sulsel, seperti di Kabupaten Maros, Gowa, Takalar, Soppeng, Bantaeng, Bulukumba, Sinjai, Pangkep, Jeneponto, hingga Bone. Bahkan, tidak hanya anak-anak, kelompok ibu-ibu pengajian juga sudah diberdayakan dalam menyebarluaskan gerakan tersebut.

Pada kesempatan yang sama, Sekda Toraja Utara mengukuhkan Agustina Mangande sebagai Bunda Literasi Toraja Utara masa bakti 2023-2024.

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm