Mulai sekitar minggu ke-28, dokter atau bidan mungkin menyarankan untuk menghitung tendangan bayi setiap harinya sampai melahirkan.
Jika Anda tidak mencapai 10 tendangan dalam satu jam, makanlah camilan dan coba lagi. Dan jika Anda tidak menghitung 10 tendangan dalam dua jam, hubungi dokter Anda. Periksa juga jika Anda berada di bulan 9 dan perhatikan adanya penurunan gerakan janin secara tiba-tiba.
Bayi turun panggul
Saat kehamilan Bunda sudah memasuki minggu terakhir, Bunda mungkin menyadari saat melihat cermin kok perutnya jauh lebih rendah ketimbang sebelumnya. Jika seperti ini, janin kemungkinan sudah masuk panggul.
Biasanya, setelah bayi turun, dokter atau bidan menganggap sebagai tanda secara fisik bumil mampu melahirkan bayi.
Baca Juga: 6 Makanan Penguat Kandungan, Ibu Hamil Perlu Tahu untuk Cegah Keguguran
Saat bayi masuk panggul, bumil merasa sesak napas. Namun, sebagian besar orang sudah tidak mengalaminya. Bayi turun panggul ini artinya ada banyak ruang untuk bernapas. Namun, bumil lebih sulit berjalan dengan nyaman dalam jangka waktu yang lama.
Bumil juga jadi lebih sering ke kamar mandi, karena tekanan yang meningkat pada kandung kemih.
Sementara itu, berikut adalah ciri-ciri yang dirasakan ibu hamil ketika janin sudah masuk panggul.
1. Gerakan janin berkurang.
2. Perut lebih turun.
3. Bumil lebih sulit untuk berjalan-jalan dengan nyaman atau untuk jangka waktu yang lama.
4. Sesak napas berkurang.
5. Nyeri punggung.
6. Merasakan ada gerakan berguling setiap kepala bayi bergerak di leher rahim.
7. Terasa seperti ada sengatan listrik yang tajam ketika bayi berguling.
8. Bumil lebih sering ke kamar mandi, karena tekanan yang meningkat pada kandung kemih.
9. Bumil mungkin merasa sembelit, kesulitan buang air besar, atau mengalami wasir yang tidak menyenangkan karena tekanan yang meningkat di panggul.
10. Keluarnya lendir vagina meningkat karena tekanan di sekitar panggul membantu menipiskan serviks.