Suatu hari ada seekor kancil yang kelaparan dan berpikir untuk memakan mentimun yang berada di seberang sungai. Kancil pun mendapatkan ide jitu untuk menggunakan buaya agar bisa menyeberang sungai. Dia pun berlari ke arah sungai dan menghampiri buaya.
“Buaya, apa kamu sudah makan?” ujar kancil.
Buaya pun kesal karena kancil mengganggu tidur siangnya dan memarahi si kancil.
“Ada apa? Kau mengganggu tidur siangku!” jawab buaya kesal.
“Aku punya banyak daging segar yang ingin aku beri padamu dan teman-temanmu, apa kamu mau?” kata kancil.
Si buaya pun kegirangan dan segera memanggil teman-temannya untuk mendapatkan makanan dari kancil.
Akhirnya, para buaya berbaris dengan rapi di sungai untuk mendapatkan makanan dari kancil. Sebelum memberi daging, kancil ingin menghitung buaya terlebih dahulu dan akhirnya melompat-lompat kegirangan melewati sembilan buaya sambil berhitung.
Setelah menyeberangi sungai, kancil pun tertawa karena berhasil membohongi para buaya dan berhasil memakan mentimun segar.
Baca Juga: 10 Cerita Dongeng Sebelum Tidur Anak: Bahasa Indonesia dan Inggris
5. Semut dan Belalang
Seekor semut yang giat bekerja tak lelah mengumpulkan makanan di hutan dan menyimpannya di sebuah lumbung. Semut melakukan hal ini di hari yang cerah atau hujan agar nanti lumbungnya tidak kosong di musim dingin.
Kebingungan dengan kelakuan si semut, belalang mengejek semut dan mengatakan semut tak harus bekerja giat karena ada banyak makanan di hutan. Mendengar perkataan belalang, semut pun tidak peduli dan terus mengumpulkan makanan dengan giat.
Tiba-tiba musim dingin pun tiba, semut yang punya banyak persediaan makanan bisa tinggal dengan nyaman di rumah. Sementara itu, belalang yang bermalas-malasan kehabisan cadangan makanan dan menangis di hutan yang dingin.
6. Burung Bangau yang Angkuh
Seekor bangau berjalan dengan langkah yang anggun di sepanjang sebuah sungai kecil, matanya menatap air sungai yang jernih, leher dan paruhnya yang panjang siap untuk menangkap mangsa di air sebagai sarapan paginya.
Saat itu, sungai dipenuhi dengan ikan-ikan yang berenang, tetapi sang Bangau merasa sedikit angkuh di pagi hari itu.
“Saya tak mau makan ikan-ikan yang kecil,” katanya kepada diri sendiri. “Ikan yang kecil tidak pantas dimakan oleh bangau yang anggun seperti saya.”
Sekarang, seekor ikan yang sedikit lebih besar dari ikan lain, lewat di dekatnya.
“Tidak,” kata sang Bangau. “Saya tidak akan merepotkan diri saya untuk membuka paruh dan memakan ikan sebesar itu!”
Saat matahari mulai meninggi, ikan-ikan yang berada pada air yang dangkal dekat pinggiran sungai, akhirnya berenang pindah ke tengah sungai yang lebih dalam dan dingin. Sang Bangau yang tidak melihat ikan lagi, terpaksa harus puas dengan memakan siput kecil di pinggiran sungai.
Baca Juga: 4 Contoh Dongeng Bahasa Sunda Pendek, Seru dan Mudah Dipahami
7. Kelinci dan Kura-Kura
Di suatu hutan, seekor kura-kura menantang kelinci yang sering mengejeknya untuk adu lari cepat. Dengan penuh percaya diri, kelinci pun mengiyakan ajakan kura-kura dan mengajak teman-teman hewannya untuk menonton kelinci memenangi kompetisi adu lari melawan kura-kura.
Pada waktu pertandingan, kelinci pun berlari dengan kencang dan meninggalkan kura-kura. Namun, kura-kura tetap berusaha sekuat tenaga untuk berlari dan menambah kecepatan larinya. Di tengah jalan, kelinci memutuskan untuk istirahat karena mengira kura-kura masih jauh berada di belakangnya.
Namun, ketika bangun kelinci kaget karena kura-kura berhasil melewati garis finish. Para hewan pun bersorak gembira dengan kemenangan kura-kura, sedangkan kelinci pulang dengan malu.
8. Persahabatan Tikus dan Singa
Seekor tikus jail menggoda singa yang sedang tertidur, karena jengkel singa pun marah dan berniat memakan si tikus. Ketakutan dengan kemarahan singa, tikus pun menangis dan meminta ampun. Karena kebaikan singa, singa pun memaafkan si tikus dan melepaskan tikus. Tikus berterima kasih pada singa dan berjanji akan membalas kebaikan singa.
Suatu saat, terdengar suara meringis singa yang tertangkap jaring pemburu. Tikus pun segera membantu singa dengan menggerogoti jaring pemburu sampai keduanya bisa kabur dari jeratan pemburu.
9. Dongeng Dua Ekor Kambing
Dua ekor kambing yang gagah ingin menyebrangi jurang menggunakan satu batang pohon kecil. Namun, batang pohon tersebut sangat kecil dan tidak bisa dilewati dua ekor kambing. Bukannya mengalah, kedua ekor kambing justru menyebrangi jembatan secara bersamaan sampai akhirnya keduanya bertemu di tengah jembatan.
Karena tidak mau mengalah, keduanya saling mendorong menggunakan tanduknya sampai keduanya jatuh ke dalam jurang dan tersapu air deras di bawahnya.
Baca Juga: 6 Contoh Dongeng Bahasa Sunda Singkat, Lucu Lengkap dengan Artinya
10. Sangi Sang Pemburu
Pada zaman dahulu, terdapat seorang pemburu bernama Sangi yang tinggal di dekat sungai. Suatu hari, Sangi pergi berburu tapi kesal karena tidak menemukkan satu pun buruan. Sangi kemudian memilih beristirahat di sungai dan tidak sengaja melihat jejak babi hutan.
Dia mengikuti jejak tersebut dan melihat seekor babi hutan berada di mulut seekor naga. Sangi ketakutan dan bersembunyi di semak, tapi naga melihat Sangi dan naga berubah menjadi pria tampan.
Pemuda itu mendekati Sangi dan menyuruh Sangi memakan babi hutan tersebut. Meski kebingungan, Sangi kemudian mendekat babi hutan dan kaget ketika melihat dirinya mampu memakan babi hutan dengan mudah.
Sangi pun kemudian berlari ke saudara-saudaranya dan mengatakan bahwa dia melihat naga. Namun, setelah rahasianya dibeberkan oleh Sangi, Sangi kemudian dikutuk dan berubah menjadi naga.
11. Dongeng Anak Gembala dan Serigala
Hidup seorang anak gembala yang bekerja pada saudagar kaya. Dia bertugas untuk merawat domba majikannya dan meminta tolong warga jika ada serigala yang mendekati domba. Bosan dengan rutinitasnya menggembala domba, anak gembala tiba-tiba berteriak, “Tolong! Ada serigala di sini!” Sontak, warga desa pun segera menghampiri dan menolong, tetapi mereka kesal karena anak gembala hanya bercanda.
Senang dengan reaksi warga, anak gembala pun terus-menerus menipu warga dengan mengatakan ada serigala datang. Sampai suatu sore hari, datanglah segerombolan serigala yang mendekati domba dan anak gembala. Ketakutan, anak gembala pun berteriak minta-tolong, tetapi tidak ada warga yang menjawab karena mereka sudah tidak percaya. Akhirnya si anak gembala menyesal dan tidak lagi mengulangi perbuatannya.
Baca Juga: 7 Jenis-Jenis Dongeng, Pengertian, Ciri-ciri, dan Contohnya
Demikian tadi dongeng pendek untuk anak SD. Semoga bermanfaat!