Di kesempatan yang sama, KDEKS Riau meluncurkan buku literasi ekonomi syariah untuk generasi muda yakni “Fiki dan Lala The Series”. Buku ini dapat diakses oleh masyarakat umum melalui pranala https://linktr.ee/fikidanlalatheseries.
Direktur Insfrastruktur Ekosistem Syariah Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) Sutan Emir Hidayat turut mengapresiasi komitmen Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau dalam meningkatkan literasi ekonomi dan keuangan syariah di daerah.
Hal ini dibuktikan dengan langkah Pemprov Riau menunjuk 4 sekolah untuk mengikuti ToT Guru Pelopor Ekonomi Syariah. Lebih lanjut, Hidayat menjelaskan pelaksanaan ToT merupakan upaya peningkatan literasi ekonomi syariah melalui jalur pendidikan.
Mengutip hasil survei Bank Indonesia, indeks literasi ekonomi syariah di Indonesia baru mencapai 23,3 persen pada tahun 2022.
“Sebagaimana arahan Bapak Wakil Presiden RI, target kita adalah mencapai indeks literasi 50 persen pada tahun 2025,” jelasnya.
Baca Juga: Puncak HUT ke-27, Smart FM Adakan Karya Anak Riau di CFD Pekanbaru
Peran sekolah menengah juga krusial untuk mengenalkan ekonomi syariah ke masyarakat.
“Sehingga, ketertarikan mereka terhadap program studi ekonomi syariah akan meningkat,” tegasnya.
Terakhir, Asisten II Sekretariat Daerah Provinsi Riau, M. Job Kurniawan menghimbau kepada Sekolah Menengah supaya mengintegrasikan materi ekonomi syariah pada kurikulum belajar siswa.
Hal yang serupa telah dilakukan oleh Dinas Pendidikan yang mengintegrasikan pelajaran terkait narkoba di 3 mata pelajaran terkait, yakni Pancasila, Keagamaan, dan Pendidikan Jasmani.
“Kita harus saling bantu dan saling menguatkan. Mudah-mudahan kebersamaan ini terus berlanjut sampai ekonomi syariah ini menjadi besar,” tutup Asisten II.