Tata Cara Mandi Idul Adha
Berikut adalah cara mandi sesuai sunnah saat Idul Adha:
1. Mulailah dengan membaca niat saat pertama kali menyiramkan air ke seluruh tubuh.
2. Basuh tangan tiga kali.
3. Pastikan untuk membersihkan segala kotoran atau najis yang masih menempel di tubuh sebelum memulai mandi.
4. Lakukan wudhu seperti yang biasa dilakukan sebelum shalat, termasuk membaca doa-doa wudhu. Setelah itu, siramkan air ke kedua kaki.
Baca Juga: Contoh Khutbah Idul Adha Bahasa Jawa yang Bisa Dijadikan Referensi
5. Mulailah mandi dengan mengguyur kepala sebanyak tiga kali sambil berniat untuk menghilangkan hadats.
6. Setelah mengguyur kepala, siram bagian kanan tubuh hingga tiga kali. Kemudian, siram juga bagian kiri tubuh hingga tiga kali. Pastikan air mengalir ke lipatan kulit dan pangkal rambut.
7. Selama proses ini, gosoklah tubuh depan dan belakang sebanyak tiga kali, dan jangan lupa membersihkan rambut dan jenggot (jika ada).
8. Hindarilah menyentuh kemaluan dengan tangan. Jika terjadi sentuhan, lakukan wudhu kembali.
9. Pastikan air mengalir ke seluruh bagian tubuh dan memastikan bahwa tubuh tidak mengandung najis.
Waktu Pelaksanaan Mandi Idul Adha
Imam al-Ghazali dalam risalahnya berjudul al-Adab fid Din dalam Majmu’ah Rasail al-Imam al-Ghazali (Kairo, Al-Maktabah At-Taufiqiyyah, t.th., halaman 437), menjelaskan mandi dapat dilakukan pada di pagi hari Ied.
Selain itu, mandi juga bisa dilakukan tengah malam. Hal ini menurut Syekh al-Baijuri dalam kitabnya yang berjudul Hasyiyah Asy-Syaikh Ibrahim al-Baijuri ala Syarh al-Allamah Ibn al-Qasim al-Ghazi ‘ala Matn asy-Syaikh Abi Syuja’, yakni “Waktu masuknya mandi sunnah (Idul Fitri/Idul Adha) adalah pada tengah malam.”
Jadi, dapat disimpulkan bahwa Idul Adha dapat dilakukan sebelum pelaksanaan sholat Ied, baik itu saat subuh atau malam harinya.