Kesadaran Lingkungan Perlu Dilaksanakan Sebelum Ibadah Haji

28 Juni 2023 14:50 WIB
Acara Diskusi bertema Menjadi Haji yang Ramah Lingkungan dan Berkelanjutan di One Hotel, Jakarta, Selasa (27/6/2023).
Acara Diskusi bertema Menjadi Haji yang Ramah Lingkungan dan Berkelanjutan di One Hotel, Jakarta, Selasa (27/6/2023). ( )

Fachruddin mengatakan kebutuhan air untuk berbagai keperluan di Saudi Arabia itu merupakan usaha salinasi dari air laut. Ia menjelaskan seperempat pendapatan mereka digunakan untuk air bersih. 

"Air disalinasi kan juga menggunakan bahan bakar karbon karena pakai minyak. Jadi ibarat setiap karbon kita harus menggantikannya dengan menanam pohon. Banyak tips yang perlu dilakukan. Selama ini saya dekat dengan 36 ribu pesantren dan melakukan penghematan energi dengan panel surya. Banyak tips dan hal  yang dapat dilakukan untuk penghematan energi ini," ujarnya.

Di kesempatan yang sama, Peneliti Pusat Pengkajian Islam & Masyarakat UIN Jakarta Dadi Darmadi mengatakan telah banyak kesaksian dari jamaah yang naik haji dan umroh dan telah  direfleksikan terkait  umat dan agama. Dia menyitir pendapat seorang sastrawan Haji Danarto yang menulis buku "Orang Jawa Naik Haji" pada tahun 1982 saat melakukan ibadah yang luhur itu namun masih banyak yang membuang sampah di saat ibadah haji

"Bahkan sampai 2018,  Arab Audi sampai menghabiskan 300 juta dolar untuk kebersihan Makkah dan Madinah. Di tahun  2020 saja mencapai 120 ribu ton. Jadi prinsip hidup sederhana. Bagaimana kita pergi umroh tetap tidak menyisakan porsi makanan banyak sekali. Kalau tak habis dibuang ini menyisakan aktivitas kebersihan lingkungan sesuai  ibadah haji dan lingkungan," kata Dadi. 

Baca Juga: Pertamina Patra Niaga Amankan Pasokan Energi Selama Libur Panjang Idul Adha

Sebagaimana perjalanan ibadah haji, semua orang mengenakan ikhram karena semua orang sama tak lagi dipandang pakai apa kecuali semua mengenakan kain warna putih. 

"Kesederhanaan. Mengelola sampah, sebagaiman ajaran jangan sampai makanan kita mubazir dan jangan berlebihan, izraf dan tafzir. Orang pemenuhan kewajiban lupa makna simbolik dan hal seperti itu," ujar Dadi lagi.

Dia juga mengatakan bahwa tema menjaga kebersihan dan lingkungan sebagai tema yang  sebaiknya  disampaikan di saat Manasik Haji. Ini penting karena merupakan juga bagian dari struktur dan ibadah hajinya.

"Jadi, menurut saya, itu perlu koordinasi tak hanya pemerintah, tiap lembaga yang termasuk rombongan  jemaah hajinya. Agar sejak Manasik Haji ini  sudah harus tersinergikan. Ibadah juga diperlukan tingkat kesalehan sosial seperti jangan membuang sampah, air jangan boros karena mahal dan langka," tambahnya

Anggota Dewan Kehormatan Himpunan Penyelenggaraan Umrah dan Haji (Himpuh) mengatakan gerakan ramah lingkungan dalam proses ibadah haji ini penting karena setelah Mesir dan Pakistan, Indonesia adalah negara terbesar dalam jumlah jamaah hajinya. Dan satu tahun dapat melibatkan 17 ribu jamaah. 

"Ini bukan hanya  kebanggaan buat kita tapi juga tanggung jawab. Saya usul agar bagaimana Manasik Haji juga dibekali dengan materi untuk  menjaga lingkungan. Seluruh umat Islam di dunia itu kan ada di sana. Ada citra profiling umat Islam mewakili sebagai duta termasuk jemaah haji Indonesia. Kalau bicara jumlah penduduk 270 juta, umat Islam di Indonesia yang mencapai 240 juta itu kan sangat strategis untuk dikibarkan setiap komponennya, bukan hanya asosiasi termasuk juga pesantren hingga majelis taklim juga beberapa lembaga pendidikan lainnya yang berhubungan dengan masyarakat hingga di pedesaan. Ada 70 persen jamaah haji kan dari berbagai daerah. Isu tentang lingkungan di kalangan masyarakat  perkotaan hingga pedesaan ini perlu dilakukan. 

Baca Juga: Korban Pelanggaran Ham Berat Apresiasi Peluncuran Program Penyelesaian Non-yudisial Pelanggaran HAM Berat

"Sikap awareness pentingnya menjaga lingkungan. Islam itu kan ada dua prinsip dasar di antaranya dekat dengan alam,” ungkap dia.   

Miss Eco Indonesia Intan Wisni Permatasari mengatakan bahwa tindakan menjaga lingkungan bagi jamaah haji dapat dilakukan dengan tindakan keseharian seperti tidak menggunakan pemakaian plastik sekali pakai. 

"Bila itu dilakukan dan diviralkan selama melakukan ibadah haji maka jamaah Indonesia dapat menjadi contoh yang menarik bagi yang lain," ujarnya.

Seusai para pembicara ini, kemudian digelar Ficus Group Discussion (FGD) yang memberikan kesempatan interaktif dengan para hadirin. Berbagai langkah dan masukan untuk menjaga pelestarian lingkungan ini diungkapkan para peserta dari pengalaman mereka masing-masing. Forum yang diprakarsai oleh Greenpeace Indonesia, Ummah for Earth juga aplikasi Green Hajj Indonesia ini kemudian berkembang menjadi diskusi yang interaktif dan kongkret menyangkut problem dan cara penanganan di tingkat stakeholder dari pemerintah, lembaga terkait hingga masyarakat dan individual.

Baca berita update lainnya dari Sonora.ID di Google News

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm