Sonora.ID - Kepala Seksi (Kasi) Surveilans, Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta Ngabila Salama mengatakan terdapat kenaikan kasus gigitan hewan penular virus rabies (GHPR) pada bulan Juni 2023 di DKI Jakarta.
Hal tersebut berdasarkan laporan dari total 5 rumah sakit (RS) di Jakarta yaitu: 2 RS rujukan, 2 RSUD, dan 1 RS swasta di Jakarta. Kasus yang ada sebagian besar karena gigitan atau cakaran anjing dan kucing. Namun, ia menegaskan, Jakarta bebas dari rabies.
"Tidak ada kasus rabies positif dan kematian karena rabies positif di DKI Jakarta, karena status di Jakarta sudah eliminasi / BEBAS RABIES sejak 6 oktober 2004." tegasnya.
Ia pun kembali menegaskan, tidak ada kasus kematian karena kasus rabies di DKI Jakarta.
Baca Juga: Ada 1.527 Kasus Gigitan Hewan Penularan Rabies di Jakarta Selama 2023
"Tidak ada kematian sama sekali dari 1.733 kasus gigitan hewan tersebut." ujarnya.
Dalam keterangan tertulisnya, Ngabila pun memberi saran agar kita terhindar dari virus rabies. Saran atau himbauannya, diantaranya;
Ia pun menyampaikan, untuk mencegah keparahan dan kematian, jika terkena gigitan atau cakaran jangan panik, jangan pula dibiarkan begitu saja.
Baca Juga: 4 Ciri-Ciri Kucing Rabies dan Cara Mengobati Anabul
"Segera lakukan penanganan pencucian luka dengan air mengalir dan sabun selama 15 menit, lalu segera menuju IGD 2 RS rujukan di Jakarta yaitu RSPI Sulianti Saroso dan RSUD Tarakan untuk mendapatkan vaksin antirabies secara GRATIS. Selain itu, pada 2 RS tersebut akan dijelaskan tatalaksana lain yang lebih lengkap." jelas Ngabila.
Akan tetapi, bagi masyarakat yang jauh atau tidak memungkinkan menjangkau kedua RS secara cepat, Ngabila menyampaikan, beberapa vaksin antirabies juga tersedia di RS lainnya secara berbayar.
Baca berita update lainnya dari Sonora.ID di Google News.