Dimana saat ini pihaknya juga masih melakukan trial error, atau uji coba pembukaan kawasan wisata di kawasan itu.
"Kalau dibilang terlalu mahal ya kami kaget juga, padahal kemarin kami sudah survey juga terkait harga tiket masuk itu," ujarnya saat dikonfirmasi Smart FM Banjarmasin.
Selain itu, pihak pengelola juga tidak memerlukan sosialisasi, karena mereka murni swasta tanpa campur tangan pemerintah.
Baca Juga: Honorer Kok Utak-Atik Dana Kelurahan? Sekda Sebut Itu Kelalain!
"Tiket masuk yang dikenakan juga bisa ditukarkan dengan minuman saat berada di dalam," pungkasnya.
"Dari tiket masuk itu juga disisihkan untuk membayar petugas kebersihan dan keamanan," tambahnya.
"Jadi ketika ada yang komplain tiket mahal, ya saya bingung. Kan terserah-terserah kami istilahnya, karena kami swasta murni," tandasnya lagi.
Ia menambahkan, kawasan wisata kampung ketupat juga masih terbatas dengan jumlah orang tertentu.
Hal itu dikarenakan bangunan yang ada di dalam kawasan kampung ketupat, dibangun dengan bahan yang natural.
"Jadi ada kapasitas maksimal masuk untuk berapa orang, karena didalam bukan bangunan beton," tutupnya.
Baca berita update lainnya dari Sonora.ID di Google News.