Banjarmasin, Sonora.ID - Hingga Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Online berakhir, tercatat masih ada sebanyak 13 SMPN di Banjarmasin yang mengalami kekurangan peserta didik baru.
Alhasil, sekolah-sekolah tersebut masih dipersilahkan membuka pendaftaran secara offline, hingga tahun ajaran baru dimulai 17 Juli mendatang.
"SMPN yang mengalami kekurangan ini tersebar di seluruh Banjarmasin. Totalnya 745 siswa," ucap Nuryadi, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Banjarmasin, saat ditemui Smart FM Banjarmasin, di ruang kerjanya, Selasa (11/7) sore.
Menurutnya, peluang yang bisa diharapkan dari sekolah-sekolah tersebut untuk memenuhi kuotanya adalah keluarga yang pindah ke Banjarmasin.
Selain itu, lanjut Nuryadi, sekolah yang berada di perbatasan. Misalnya di Banjarmasin Utara yang berbatasan dengan Barito Kuala dan Banjarmasin Timur yang berbatasan dengan Kabupaten Banjar.
"Kalau ada keluarga yang pindah masuk ke Banjarmasin masih bisa masuk di sekolah-sekolah itu," ungkapnya.
Lantas, bagaimana jika sampai tahun ajaran baru nanti dimulai ternyata kuota di sekolah-sekolah tak juga terpenuhi?
Nuryadi menginginkan, agar proses belajar mengajar tetap bisa berjalan. Untuk teknisnya, sekolah diminta mengatur masing-masing.
"Misalnya rombongan belajar (rombel) disesuaikan agar jam belajar guru terpenuhi. Karena satu kelas masih bisa diisi minimal 32-28 murid," sarannya.
Disinggung banyak keluhan mengenai pelaksanaan sistem PPDB Online, terutama untuk jalur zonasi, Nuryadi tampaknya tak bisa berbuat banyak.
Mengingat sistem itu berasal Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud), dan daerah hanya mengikuti.
"Melihat kondisi semoga Permendikbud itu bisa dievaluasi. Di daerah lain ada yang lebih parah. Beruntungnya di Banjarmasin masih sebatas kekurangan siswa," tuntasnya.
Adapun beberapa SMPN yang mengalami kekurangan siswa adalah:
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.
Baca Juga: Meet And Greet JSS, Ibnu: Setiap Sudut Banjarmasin Adalah Ruang Kreasi