Banjarmasin, Sonora.ID - Sebuah Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri di Banjarmasin diduga mewajibkan muridnya membeli atribut hingga seragam di koperasi sekolah, dengan harga tinggi.
Temuan persoalan itu diketahui, setelah adanya laporan orang tua murid ke Ombudsman RI Perwakilan Kalsel.
"Dari laporan yang ada, itu terjadi di salah satu SMP di Kota Banjarmasin," ucap Kepala Keasistenan Pemeriksaan Laporan Ombudsman RI Perwakilan Kalsel, Sopian Hadi.
"Laporan itu masih dalam proses pemeriksaan. Kami juga akan meminta penjelasan langsung ke kepala sekolah yang bersangkutan," tambahnya.
Bukan tanpa alasan, harga yang dipatok pihak sekolah dianggap memberatkan orang tua siswa atau peserta didik baru.
"Harga seragam dan atribut lain misalnya kostum sasirangan, itu terlalu mahal dijual dari harga pasaran," jelasnya.
Sopian pun lantas menekankan, agar Dinas Pendidikan (Disdik) Banjarmasin bisa bertindak. Misalnya, dengan membuat edaran ke sekolah-sekolah.
"Agar ada semacam larangan, jangan memaksakan siswa untuk menebus seragam," ujarnya.
Siapa tahu menurutnya, masih ada seragam atau kostum milik kakak siswa yang bersangkutan di rumah, yang masih bisa dimanfaatkan.
Baca Juga: Mengkhawatirkan! Kasus DBD di Banjarmasin Tahun 2023 Melonjak
"Kemudian, jangan pula koperasi menjual dengan harga yang terlalu mahal dengan dari harga ada di pasaran," tandasnya.