Banjarmasin, Sonora.ID - Harga tiket masuk (HTM) Wisata Kampung Ketupat dipastikan tidak akan mengalami perubahan walaupun sebelumnya sempat menuai protes sebagian warga karena dianggap terlalu mahal.
HTM-nya yakni Rp10 ribu pada hari Senin-Selasa, Rp15 ribu pada Rabu-Kamis dan Rp20 untuk akhir pekan (Jumat-Minggu).
Besaran tiket masuk yang dikenakan pihak pengelola pun rupanya sudah mendapat restu dari Pemerintah Kota (Pemko) Banjarmasin.
"Sebenarnya tidak terlalu memberatkan. Apalagi diganti dengan air mineral," ucap Ibnu Sina, Wali Kota Banjarmasin, saat membuka kegiatan Art Exhibition "Ketupat Budaya Banjar" sekaligus launching Grand Opening Wisata Kampung Ketupat, Sabtu (15/7) malam.
Baca Juga: Patok Harga Seragam Tak Normal, Orangtua di Banjarmasin Meradang!
Ibnu menilai wajar, jika terdapat lokasi wisata yang berbayar. Karena hal itu juga telah diakomodir dalam sebuah Peraturan Daerah (Perda).
"Semoga tidak memberatkan," harap Ibnu.
Ibnu menjelaskan, wisata Kampung Ketupat merupakan hasil kolaborasi Pemko Banjarmasin dengan investor dalam rangka pemanfaatan aset pemda agar dapat dikelola dengan lebih optimal dalam aspek penataan kawasan.
"Perjanjian dituangkan dalam bentuk kerjasama pemanfaatan lahan. Tentu ada kontribusi tahunan dan Pendapatan Asli Daerah (PAD)," ungkapnya.
"Kalau tahunan sekitar Rp100 juta. Sedangkan untuk keuntungan ada hitung-hitungan. Semakin banyak pengunjung semakin banyak juga keuntungannya. Sama dengan Mitra Plaza," sambung Ibnu.
Lantas, sampai kapan kerjasama ini berjalan?
Ibnu menyebut kerjasama itu akan berlangsung selama lima tahun.
"Bisa diperpanjang lima tahun berikutnya hingga maksimal 15 tahun," pungkasnya.
Lebih jauh Ia menambahkan, revitalisasi kawasan Kampung Ketupat juga merupakan satu dari 20 program prioritas visi misi Banjarmasin Baiman yang dapat diselesaikan.
Baca Juga: Innalillahiwainnailaihirojiun, Dua Jamaah Haji Banjarmasin Berpulang
Terlebih, ujarnya pihak investor berkomitmen mengelola kawasan wisata kampung Ketupat secara bergandengan dengan masyarakat atau pelaku UMKM yang ada di kawasan itu.
"Inilah model kerjasama pemerintah kota dengan pihak swasta yang didukung oleh semua pihak. Kawasan ini menjadi daya tarik wisata yang tentunya akan meningkatkan pendapatan daerah dan juga pendapatan masyarakat sekitar," ujarnya.
Sementara itu, Head Of Business Development, PT Juru Supervisi Indonesia, M Wahyu Ramadhan menambahkan, tidak hanya mendapatkan air mineral, para wisatawan juga dapat menikmati wahana bermain anak yang tersedia secara gratis.
“Jadi tarif masuk dikenakan tidak semata-mata masuk tapi dapat air mineral dan bisa menikmati wahana yang tersedia,” kata Wahyu.
Wahyu mengaku optimis, Daya tarik dari Kampung Ketupat berbahan natural itu tetap bisa menarik para wisatawan untuk berkunjung.
Apalagi pihaknya berkomitmen akan menambah hal-hal baru di Kampung Ketupat secara bertahap untuk mempercantik kawasan agar lebih nyaman dinikmati.
“Sejak soft opening hingga sekarang kunjungan wisatawan sudah sembilan ribu lebih. Insya Allah Kampung Ketupat bisa selalu ramai dikunjungi," klaimnya.
Baca Juga: Mengkhawatirkan! Kasus DBD di Banjarmasin Tahun 2023 Melonjak
Grand Opening diwarnai dengan pemukulan gong di Amfiteater, turut dihadiri Sekretaris Daerah Kota Banjarmasin Ikhsan Budiman, Direktur PT Juru.id Abid Muhammad, dan seluruh pimpinan SKPD.
Tak ketinggalan para seniman lokal di Kalimantan Selatan, dan masyarakat dari dalam maupun luar kota Banjarmasin, juga turut memadati lokasi wisata di kelurahan Sungai Baru, Banjarmasin Tengah itu.
Adapun event yang berlangsung selama 2 pekan tersebut diwarnai dengan galeri lukisan, atraksi budaya, penampilan musik kolaborasi, workshop musik, teater tari tradisi, serta ragam penampilan seni lainnya.