Dikutip dari buku Sejarah 3+, peristiwa Rengasdengklok dilatarbelakangi oleh perbedaan pendapat antara golongan tua dan golongan muda mengenai proklamasi kemerdekaan.
Golongan muda terdiri dari tokoh-tokoh penting antara lain Sukarni, Chaerul Saleh, dan Wikana menginginkan proklamasi segera dilaksanakan tanpa melibatkan PPKI.
Kronologi Peristiwa Rengasdengklok
Peristiwa Rengasdengklok menunjukkan konflik dan perbedaan pendapat antarkelompok, terutama golongan tua dan golongan muda dalam menentukan waktu proklamasi.
Konflik tersebut berakhir dengan sikap saling menghargai di antara mereka.
Saat itu, para pemuda berpendapat bahwa Proklamasi Kemerdekaan Indoneisa harus dilaksanakan oleh kekuatan bangsa sendiri, bukan PPKI.
Menurut mereka, PPKI adalah buatan Jepang setelah mendengar Jepang menyerah kepada Sekutu.
Tokoh pemuda yang diwakili oleh Sutan Syahrir segera menemui Moh. Hatta di kediamannya.
Syahrir mendesak agar Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.
Keduanya belum bersedia karena yakin Indonesia tidak lama lagi akan merdeka.