Menurut dia, percuma saja mereka membersihkan rumah mereka, karena air bercampur lumpur di jalan masih ada. Selain di persimpangan Plaza, air dan lumpur juga masih terlihat di lorong samping Klenteng Kwan Kong, Kampung Cina.
Contoh 2
Pemimpin Harus Sederhana dan Merakyat
JAKARTA - Budayawan, K.H. A. Mustofa Bisri meminta pemerintah baru di bawah Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla serta Kabinet Kerja agar menekankan sikap kesederhanaan dalam bekerja.
"Saya mohon itu dapat dilakukan oleh jajaran Kabinet Kerja agar tetap bersikap sederhana, merakyat, dan kerja, kerja, kerja," ini katanya saat memberikan sambutan pada Musyawarah Nasional (Munas) dan Konferensi Besar (Konbes) NU yang diselenggarakan di Gedung PBNU, Jakarta Pusat, pada 1-2 November 2014.
Kiai yang akrab disapa Gus Mus ini mengatakan, kesederhanaan ini harus menjadi tren pemimpin-pemimpin Indonesia karena kondisi masyarakat kita harus diawali dengan kesederhanaan pemimpin, kemudian menjalar ke semuanya. "Kalau pemimpinnya sederhana, insyaAllah rakyat akan mengikuti," katanya.
Gus Mus berharap warga NU, khususnya para kiai yang terlibat dukung-mendukung, dapat meneladani sikap kenegarawanan para pemimpin sehingga tidak ada lagi istilah "berseberangan di antara kita".
Gus Mus juga menegaskan, sepanjang sejarah, NU selalu menyatu dengan perjuangan nasional bangsa Indonesia. Jadi, sesuai khittah, NU akan senantiasa aktif dalam pembangunan bangsa menuju masyarakat adil dan makmur yang diridai Allah SWT.
Pemerintah baru, kata dia, tidak perlu ragu. Sepanjang untuk kepentingan bangsa Indonesia, NU siap membantu pemerintah dalam batas kemampuan dan wewenangnya, termasuk dengan cara mengkritisinya.
"Khusus kepada kader-kader NU yang terpilih sebagai anggota kabinet, saya pesankan untuk menjadi pemimpin yang arif dan bijaksana dalam membantu pemerintah ini," imbau Gus Mus.
Contoh 3
Alasan Mengapa Minyak Goreng Subsidi Sulit Ditemukan
Pada bulan Maret 2022, minyak subsidi sudah mulai langka dan sulit untuk ditemukan. Warga merasa heran karena kelapa sawit adalah hasil perkebunan terbesar di Indonesia. Dari data Kapolda Jawa Tengah, kelangkaan ini disebabkan oleh oknum yang menimbun.
Oknum telah melakukan penimbunan besar-besaran sehingga menyebabkan kelangkaan. Lebih parahnya lagi, kondisi ini tidak hanya terjadi di Pulau Jawa saja. Setelah beberapa oknum ditangkap, minyak subsidi sudah bisa ditemukan dengan mudah.
Pemerintah tengah berusaha untuk menormalisasikan kondisi ini secepatnya. Proses ini sangat berimbas pada aktivitas masyarakat khususnya untuk penjual dan pelaku bisnis. Masyarakat berharap kondisi ini cepat ditangani agar harga minyak kembali normal.
Contoh 4
Kenaikan Harga Bahan Bakar Mulai Dirasakan di Indonesia
Di awal bulan April 2022, harga bahan bakar melonjak tajam. Kondisi ini disebabkan oleh sanksi NATO yang diberikan pada Rusia setelah melakukan invasi ke Ukraina. Rusia saat ini melakukan pembatasan ekspor minyak mentah ke berbagai negara di Eropa.
Akibat sanksi dan pemutusan tersebut, Indonesia mulai merasakan imbasnya. Harga bahan bakar Pertamax sudah mencapai Rp 13.500 per liternya. Kondisi ini memperparah kelangkaan minyak yang sudah dirasakan oleh masyarakat sejak bulan Maret 2022 kemarin.
Meskipun harga Pertalite dan Solar masih sama, masyarakat tetap khawatir terhadap kondisi ini di masa depan. Pengguna Pertamax memang merasa terbebani dengan peningkatan yang terjadi. Masyarakat berharap jika kondisi cepat berakhir dalam waktu dekat.