Banjarmasin, Sonora.ID - Belasan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) kota Banjarmasin menggelar aksi damai di Siring patung Bekantan Banjarmasin, Jumat (21/7) sore.
Aksi damai bertajuk mimbar bebas itu merupakan bentuk pernyataan sikap PMII kota Banjarmasin, terkait isu yang menyangkut pondok pesantren Al Zaytun, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.
Ketua PC PMII Banjarmasin, Alfinnor Effendy mengatakan, setidaknya ada lima tuntutan yang disuarakan.i
Pertama, meminta Panji Gumilang segera menghentikan dan tidak lagi mengeluarkan pernyataan yang membuat gaduh dan meresahkan umat Islam.
Kedua, PC PMII Banjarmasin meminta agar MUI memberikan sikap dan kepastian hukum terhadap mazhab Soekarno.
Baca Juga: Bawa Pesan Mendalam! Ratusan Murid di Banjarmasin Pawai Sambut 1 Muharam
"Mengingat, Mazhab merupakan sesuatu yang sakral dan berperan penting dalam jalannya ritual keagamaan. Lahir dari ulama yang kompeten di bidangnya serta tidak tercela," kata Alfinnor Effendy.
Selain itu, PMII kota Banjarmasin juga menegaskan komitmen untuk mendukung penuh pihak yang berwenang untuk melakukan tindakan tegas terhadap Ponpes Al Zaytun.
"Selanjutnya, kami juga mengimbau kepada masyarakat agar tidak menahan diri dan tidak mudah terprovokasi hingga main hakim sendiri agar terciptanya kondusifitas, dan mengimbau kepada masyarakat agar mempercayakan penanganan isu ini kepada pihak berwenang," lanjutnya.
Terakhir, PMII kota Banjarmasin mengimbau masyarakat agar bersama-sama terus mengawal, sehingga kasus ini tuntas dengan transparan dan terang-benderang.