Maka dari itu, dirinya menilai perlu dukungan dari para pendonor darah tetap demi keberlangsungan hidup mereka.
Baca Juga: Lestarikan Makanan Khas Pontianak Lewat Festival Makan Bersama
“Mudah-mudahan kedepannya semakin banyak sahabat Thalasemia yang peduli dan ingin menjadi pendonor darah tetap bagi para penyandang Thalasemia,” harapnya.
Mewakili orang tua penderita Thalasemia di Kalbar, dirinya menyampaikan ucapan terima kasih kepada Gubernur Kalimantan Barat yang selalu memberikan dukungan dan perhatian kepada penyandang Thalasemia khususnya ruangan Thalasemia yang sudah sangat memadai dengan fasilitas fasilitas nyaman untuk anak anak penyandang Thalasemia.
Windy mengatakan, bantuan obat-obatan untuk penyandang Thalasemia yang belum tertanggung di BPJS ,kemudian filter blood juga merupakan salah satu sarana penting untuk transfusi agar pasien tidak alergi saat transfusi.
"Untuk membantu penderita Thalasemia, yang terpenting adalah adanya komitmen bagi sahabat Thalasemia untuk menjadi pendonor darah tetap untuk penyandang Thalasemia di mana sebaiknya mereka mempunyai 20 orang pendonor tetap untuk 1 anak semakin besar umurnya semakin banyak kantong darah yang diperlukan," tuturnya.
Sementara itu, Erwandi satu diantara orangtua yang anaknya menderita Thalasemia mengutarakan dengan adanya kegiatan menyusuri Sungai Kapuas ini dapat menyenangkan hati anaknya yang menderita Thalasemia dan memberikan pengalaman serta wawasan pembelajaran kepada sang buah hatinya dalam pengenalan sejarah Kota Pontianak dan Sungai Kapuas.
“Kita tadi menyusuri Sungai Kapuas menyenangkan hati anak-anak,dan memberikan pemahaman sejarah tentang Sungai Kapuas kepada anak-anak,” kata Erwandi.
Baca Juga: Pemkot Pontianak Buka Perekrutan Dirut Bank Pasar
Lanjut Erwandi, anaknya menderita Thalasemia sejak berumur tiga tahun dan setiap bulan dirinya bersama sang istri harus menemani sang buah hatinya untuk melakukan transfusi darah setiap bulan di rumah sakit.
“Setiap bulan anak saya harus ditransfusi darah sebanyak satu hingga dua kantong darah di Rumah Sakit Soedarso, dan setiap penambahan umurnya maka transfusi darah akan meningkat apalagi anak saya ini perempuan yang dulunya dibutuhkan darah sedikit kini bertambah,” ujarnya.