Kemenkes dan Pemprov Jakarta akan luncurkan Gerakan Anak Sehat untuk penanggulangan stunting

24 Juli 2023 14:05 WIB
Menkes Budi Gunadi Sadikin bersama Pj. Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono usai rapat koordinasi membahas stunting di Balaikota DKI Jakarta, Senin (24/07/2023) .
Menkes Budi Gunadi Sadikin bersama Pj. Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono usai rapat koordinasi membahas stunting di Balaikota DKI Jakarta, Senin (24/07/2023) . ( )

Sonora.ID - Pemprov DKI Jakarta bersama Menkes Budi Gunadi Sadikin menggelar rapat koordinasi membahas stunting di Jakarta, Senin (24/07/2023)

Budi Gunadi mengatakan Kemenkes akan meluncurkan program gerakan anak sehat di seluruh wilayah Indonesia, dan akan dimulai pertama kali di Jakarta.

"Rencana kami bulan ini kita akan meluncurkan gerakan anak sehat, ini untuk 50 Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia yang memang stuntingnya masih perlu perhatian khusus. Dan kita pilih mulainya di DKI Jakarta, karena DKI Jakarta pemerintahnya sangat terbuka" Ucap Budi Gunadi di Balaikota DKI Jakarta

Lebih lanjut, Budi Gunadi menjelaskan, tahapan untuk Gerakan Anak Sehat itu diawali dengan melakukan transparansi data, lalu dilakukan penimbangan untuk seluruh balita, kemudian dikategorikan apakah masuk stunting atau rawan stunting, dan dilakukan intervensi makanan protein hewani.

Pendanaan program gerakan anak sehat itu, kata Budi, tidak ada masalah karena akan dibuka orangtua asuh atau perusahaan asuh yang membantu untuk pendanaan intervensi makanan protein hewani, termasuk pengawasan untuk memastikan makanan protein hewani itu betul-betul dikonsumsi oleh balita terdata.

"Nanti kita buka orangtua asuh yang mau bantu, perusahaan asuh yang mau bantu, bisa. Dan Pak Gub bilang 'wah saya kalau di situ sangat powerfull Pak, saya suruh aja mereka pasti bantu', dan bantunya kan satu paket cuma 350 ribu, yang awal. Jadi harusnya bisa sampe sembuh" Sambung Budi

Dalam kesempatan itu, Pj. Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono merinci ada 36.000 balita bermasalah, terdapat 21.000 stunting, ada 798.107 Balita rawan gizi. Heru mengatakan Pemprov DKI mengintervensi dengan memberikan bantuan, salah satunya melalui pemberian makanan tambahan.

"Bagaimana pendanaannya, DKI membantu itu. Kan ada bantuan di sekolah, vitamin. Ada bantuan di Posyandu memberikan gizi, lantas bantuan kalo anak-anak itu mendapatkan KJP"

"Rawan gizi itu sudah kita intervensi, karena ketika keluarga itu tidak mampu, mendapatkan KJP, mendapatkan gizi makanan tambahan" Kata Heru

EditorKumairoh
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm