Tangerang, Sonora.Id - Sultan Rif'at Alfatih (20) kini badannya semakin kurus dan lunglai, setelah lebih dari 7 bulan hidupnya tergantung bantuan orangtuanya. Mahasiswa semester VII Universitas Brawijaya, Malang itu naas mengalami kecelakaan di Jalan PAngeran Antasari, Jakarta Selatan beberapa bulan lalu, akibat kabel fiber optik yang menjuntai dan terlepas mengenai lehernya.
Kejadian bermula pada sekira 5 Januari 2023 saat ia sedang libur kuliah dari Kampus Brawijaya Malang dan pulang ke rumah orang tuanya di Bintaro, Tangerang Selatan. Saat liburan itu Fatih dan teman-teman semasa SMA jalan-jalan ke Jakarta Selatan.
"Pada bulan Desember tahun lalu ia pulang ke rumah. Rumah saya kan di Bintaro, lalu 5 Januari bersama teman-teman SMA ingin jalan-jalan naik motor," kata Fatih FH, ayahanda Sultan, saat berbincang-bincang di Cafe Untar, Jakarta, Kamis (13/7/23)
Bersama teman-temannya Sultan pergi sekitar pukul 22.00 WIB dan pada saat melintas di Jalan Pangeran Antasari, ada kabel fiber optik yang menjuntai yang menyebabkan arus lalu lintas tersendat. Mobil dan sepeda motor yang melintas melambatkan laju kendaraannya.
Menurut Fatih, saat melintas di lokasi kabel menjuntai Sultan yang mengendarai sepeda motor berada di belakang mobil jenis SUV. Tiba-tiba saja kabel fiber optik yang menjuntai itu tersangkut bagian atas mobil SUV yang melaju dan terlontar ke arah sepeda motor Sultan.
"Mobil itu kemungkinan tidak merasa ada kabel tersangkut karena besar, sehingga kabel itu ditarik terus sampai titik tertentu lepas. Begitu kabel terlepas, langsung mengenai leher anak saya, ibarat ketapel yang ditarik," ucap Fatih dengan suara lirih.
Sultan seketika terpental dari motor dan langsung tak sadarkan diri. Teman-temannya dibantu masyarakat setempat spontan langsung menolong dan membawanya ke RS Fatmawati, Jakarta Selatan. Fatih begitu mendapatkan kabar langsung menuju rumah sakit.
"Dokter di RS Fatmawati itu menyampaikan mengenai kondisi anak saya yang buruk dan mengkawatirkan karena tulang tenggorokannya putus. Jadi tulang mudanya putus, lepas dari laring faring jakunnya itu, lalu saluran makan dan napas itu putus semuanya," kata Fatih sedikit melemah nada suaranya.
Selama tiga hari dirawat di RS Fatmawati, Jakarta Sultan tidak sadarkan diri. Setelah beberapa kali menjalani tindakan operasi pada Mei 2023, Sultan sudah diperbolehkan pulang tetapi kondisinya masih lemah dan sangat memprihatinkan.
"Kondisi Sultan saat ini sama sekali tidak bisa bicara, tidak bisa makan minum secara normal harus melalui bantuan selang," ucap Fatih.
Lalu pada hari ini Sultan dilarikan ke RS Cipto Mangunkusumo karena ada pendarahan di tenggorokannya. Paru-parunya juga terendam air sehingga harus mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit.
Musibah yang menimpa Sultan tersebut membuat tulang tenggorokannya patah, dan ia harus menggunakan selang untuk makan dan minum. Hanya susu dan makanan cair yang menjadi asupannya. Kondisi ini mengakibatkan berat badan Sultan turun drastis.
"Postur anak saya tingginya 182 cm, dulu saat sehat dan belum terkena musibah berat badanya sekitar 65 kg, kini terus menyusut hingga tersisa sekitar 46 kilogram," pungkas Fatih.