Gubernur Kalbar Ingatkan untuk Terus Tingkatkan PAD

26 Juli 2023 18:27 WIB
Kunjungan Kerja Gubernur Kalbar, H. Sutarmidji, S.H., M.Hum., ke Kabupaten Kayong Utara, Senin (24/7/2023).
Kunjungan Kerja Gubernur Kalbar, H. Sutarmidji, S.H., M.Hum., ke Kabupaten Kayong Utara, Senin (24/7/2023). ( Adpim)

Sonora.ID - Gubernur Kalbar H. Sutarmidji, S.H., M.Hum., beserta rombongan melanjutkan perjalanan menuju Sukadana untuk menghadiri Malam Ramah Tamah bersama masyarakat Kabupaten Kayong Utara di pendopo Bupati Kayong Utara, Senin malam (24/7/2023).

Setelah usai melakukan Peletakan Batu Pertama Pembangunan SMA Negeri 5 Simpang Hilir dalam kunjungan kerjanya.

Kedatangan rombongan ini disambut dengan Tarian Zapin Senggayong khas Tanah Bertuah. Senggayong sendiri diambil dari sebuah alat musik tradisional masyarakat Kayong Utara yang terbuat dari bambu.

Gubernur Sutarmidji, kembali menceritakan perjalanannya hari ini menuju Sukadana yang ditempuh dengan waktu yang lebih singkat dari biasanya.

"Kami bertolak dari Pontianak jam 6 pagi. Dan waktu tempuh yang kami butuhkan adalah 6 jam. Ini sebuah lompatan besar, dimana biasanya memakan waktu 10 - 12 jam. Target kita bulan Oktober sudah mulai, apabila jalan perawas ini sudah di aspal nantinya, jembatan simpang dua sudah bagus, sehingga bisa jadi lebih cepat lagi. Cuma untuk arus barang yang belum bisa, karena ada beberapa ruas jalan yang bahu jalannya kecil. Tahun ini, Siduk - Sukadana tuntas", jelasnya.

Baca Juga: Malam Puncak Duta Genre Kalbar 2023, Juara 1 Putra dari Sambas

Ia juga tak henti mengingatkan pemkab/kota untuk terus meningkatkan pendapatan asli daerah sebagai modal dasar untuk pembangunan.

"Kami awal menjabat, PADnya hanya 1,7 triliun, sekarang sudah bisa mencapai 3,2 triliun hampir 100 persen kenaikannya. Hal ini karena pembangunan berdasarkan data yang valid. Kita punya Data Analytic Room (DAR). Sekarang ada 12.900 set data. Cukup banyak, supaya orang bisa mengakses data dengan cepat", ungkapnya.

Ia juga menambahkan peningkatan PAD ini tanpa jenis pajak dan retribusi baru, bahkan tanpa kenaikan tarif sama sekali.

"Pendapatan dari Pajak Air Permukaan dulu hanya 200 - 600 juta, sekarang sudah 18 miliar. Pendapatan dari pengelolaan aset daerah dulu hanya 1 miliar, sekarang 40 miliar. Pajak BBM, dulu hanya 21 miliar, sekarang diatas 50 Miliar. Inilah yang harus dikejar. Semua kebijakan harus berbasis data", jelas pria berkacamata ini.

PenulisWilliam
EditorKumairoh
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm