Mensesneg resmikan revitalisasi kelistrikan Istana Kepresidenan yang diklaim akan menjadi prototipe untuk jaringan listrik di IKN (
Istimewa (Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden) )
Sonora.ID - Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno kemarin, Selasa, (1/8) meresmikan revitalisasikelistrikan Istana Kepresidenan.
Dimana Infrastruktur kelistrikan di Istana Kepresidenan Jakarta mengalami revitalisasi dengan pembaruan teknologi dalam penyediaannya.
Mensesneg Pratikno mengatakan bahwa revitalisasi tersebut membuat sistem kelistrikan di Istana menjadi lebih aman dan stabil.
“Terima kasih kepada keluarga besar PLN, kepada BUMN yang telah membantu untuk merevitalisasi ini dengan teknologi baru. Lebih aman, stabil, enggak tau lagi bahasa teknisnya. Dan tentu saja juga lebih friendly terhadap lingkungan, lebih green, lebih hemat,” kata Pratikno.
Tidak hanya kelistrikan, Pratikno menambahkan, sisi arsitektural juga menjadi perhatian penting dalam proses revitalisasi tersebut. Menurutnya, pembangunan infrastruktur tersebut tetap mempertimbangkan ruang publik dan ruang hijau yang ada di sekitar.
“Ini menjadi sebuah model bukan hanya untuk kelistrikan, tetapi juga untuk arsitektur tanpa mengganggu public space, tanpa mengganggu keindahan, tetapi juga tetap green,” lanjut Pratikno.
Lebih lanjut, Pratikno menyampaikan bahwa infrastruktur kelistrikan modern tersebut akan menjadi prototipe baru yang dapat direplikasi di kota-kota lain di Indonesia, termasuk Ibu Kota Nusantara (IKN).
Bahkan, Pratikno berharap model tersebut dapat dikembangkan menjadi lebih baik lagi.
“Jadi ini adalah sebuah model, sebuah prototipe baru dari infrastruktur modern kelistrikan kita yang nanti kita replicate, kita duplicate bahkan kita lebih improve lagi,” ujar Pratikno.
Mensesneg pun mengapresiasi selesainya proses revitalisasi infrastruktur kelistrikan tersebut.
Apalagi, Istana Kepresidenan Jakarta menyimpan sejumlah dokumen kenegaraan yang penting dan juga kerap menjadi tempat untuk kegiatan kenegaraan.
“Jadi ini bukan hanya masalah listrik, ini masalah banyak hal termasuk reputasi Indonesia di dunia internasional. Jadi keliatannya masalah listrik, tapi ini sudah masalah yang sangat besar,” tutup Pratikno.