Kepala Bidang (Kabid) Pemeliharaan dan Pembangunan pada DBMPR Jabar, Iwan Suwanagiri (tengah) saat Diskusi Galang Aspirasi Politik (Gaspol) Edisi XII bertajuk "Infrastruktur Juara Demi Kebermanfaatan Warga" di Mercure Hotel, Kota Bandung, Selasa (8/8/2023). (
Dok. Sonora.ID/Indra Gunawan)
Bandung, Sonora.ID - Bulan Agustus ini akan menjadi pamungkas dari pelaksanaan program Jalan Mulus (Jamu) yang diinisiasi Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil dari sejak awal menjabat.
Diketahui pada tahun terakhir masa jabatannya, Gubernur Ridwan Kamil menganggarkan 69 paket perbaikan jalan di seluruh Jabar.
Tercatat dari puluhan paket tersebut, ada 354,586 Km jalan yang diperbaiki.
"Selama 2019-2023 program ini juga sudah memantapkan 762,85 kilometer jalan," ucap Kepala Bidang (Kabid) Pemeliharaan dan Pembangunan pada DBMPR Jabar, Iwan Suwanagiri saat Diskusi Galang Aspirasi Politik (Gaspol) Edisi XII bertajuk "Infrastruktur Juara Demi Kebermanfaatan Warga" di Mercure Hotel, Kota Bandung, Selasa (8/8/2023).
Menurutnya, berdasarkan data Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang (DBMPR) Jabar per 6 Agustus 2023, progres perbaikan Jamu pada 2023 sudah menyelesaikan 68 paket pengerjaan.
"Misalnya pembangunan Masjid Al Jabbar, lalu pelebaran jalan di Garut dan Sukabumi. Soal jalan, akan berdampak langsung untuk mempercepat waktu perjalanan," jelasnya.
Iwan menambahkan, infrastruktur jalan yang terbangun akan mempercepat waktu dan menurunkan biaya transportasi. Ketika lebih lancar, biaya perjalanan yang dikeluarkan akan lebih murah.
"Secara tidak langsung akan menghemat. Kalau diakumulasikan akan menurunkan biaya," tandasnya.
Seperti diketahui, Jamu merupakan program yang ada di masa kepemimpinan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul.
Program ini hadir untuk memastikan infrastruktur sebagai layanan dasar masyarakat, berupa jalan dan jembatan tetap prima.
Selain pemantapan jalan dan jembatan, di era kepemimpinan Ridwan Kamil sebanyak 18 ruas jalan tol beroperasi, terbaru adalah Tol Cileunyi Sumedang Dawuan dan Tol Bogor Ciawi Sukabumi seksi II Cikedung-Cibadak.
Selain memastikan kemantapan jalan yang menjadi kebutuhan reguler masyarakat.
Pemerintah Provinsi Jawa Barat pun tengah merancang pembangunan Jalur Tengah Selatan yang membentang dari Sukabumi sampai Pangandaran.
Jalur Tengah Selatan ini berada di tengah antara jalur tengah dan jalur pantai selatan Jawa Barat yang selama ini sudah eksisting.
Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah menyelesaikan Detail Engineering Design (DED) dan Dokumen Analisis Dampak Lingkungan (Amdal) pembangunan Jalur Tengah Selatan Jawa Barat.
Bertahap, Pemprov Jabar akan melakukan pendataan untuk pembebasan lahan untuk jalan sepanjang 375 kilometer tersebut.