Pada satu hari giliran kelinci muda yang sangat pintar, dia tidak ingin dimakan oleh singa, dia juga ingin menyingkirkan singa selamanya, dia berpikir keras kemudian datang dengan rencana untuk membunuh si raja hutan tersebut. Pada hari dia seharusnya pergi menghadap, untuk jadi makanan singa, dia malah bangun sangat terlambat, dia berjalan perlahan menuju ruang singa, dia bahkan tidur di jalan, sesampainya sarang singa matahari sudah terbenam. Sementara, singa menjadi sangat marah dan tidak sabar ingin segera makan. Ketika dia melihat kelinci kecil datang dia meraung, “Aku telah menunggu sepanjang hari, dan mereka hanya mengirimkan kelinci kecil yang lemah ini! Kamu terlalu kecil untukku makan, akan kuberi pelajaran para hewan itu, aku akan membunuh mereka semua!” Kelinci tetap tenang kemudian berkata, “Oh, Yang Mulia singa, bolehkah saya mengatakan sesuatu. Hewan-hewan tadinya mengirimkan sebanyak enam kelinci untuk makan Anda. Tetapi di tengah jalan, seekor singa lain menghentikan kami, ia mengatakan pada kami bahwa ia adalah raja baru di hutan ini. Kami mengatakan bahwa kami telah memiliki singa pemberani sebagai raja. Dia memangsa kelima kelinci lain dan meminta saya memberi tahu Anda, bahwa Anda harus segera meninggalkan hutan kalau tidak maka akan dibunuhnya.”
Singa menjadi murka, setelah mendengar penjelasan si Kelinci, dia meminta kelinci membawanya ke sarang singa baru agar bisa membunuhnya. Kelinci setuju dan segera mengantarkan singa ke sumur yang dalam. “Dia tinggal di benteng itu, Yang Mulia,” kata kelinci berbohong. Singa segera pergi ke sumur dan melihat ke dalam. Dia melihat bayangannya di dalam air dan mengira itu adalah singa baru. Dia mengaum dengan sangat marah. Saat mendengar gema suaranya dan mengira itu adalah singa yang lain, dia melompat ke dalam untuk membunuh musuhnya, tetapi kepalanya justru menabrak batu, dia jatuh ke dalam air kemudian tenggelam. Kelinci kecil itu bergegas memberi tahu hewan-hewan lain bagaimana ia menyelamatkan hutan.
Contoh 4
Kuda dan Harimau
Seekor Kuda sedang berjalan menuju hutan. Setelah puas memakan gandum di ladang, kuda tampak gembira karena tidak ada penjaganya. Ketika menuju hutan, di tengah jalan Kuda melihat sesuatu, “Itu seperti kulit Harimau,” gumamnya sambil mendekat. Ternyata benar apa yang dilihatnya adalah kulit Harimau. Lalu Kuda itu mencoba memakainya, “Wah, kulit Harimau ini sangat pas di tubuhku. Apa yang akan kulakukan, ya?” Terlintaslah di benaknya itu untuk menakut-nakuti hewan lainnya.
Beberapa Domba gunung berjalan ke arahnya. Lalu Kuda itu meloncat ke arah domba sehingga mereka kalang-kabut melarikan diri karena dikira Harimau. Kuda terbahak melihat Domba pontang-panting berlari. Korban kedua adalah Tapir, Kuda menakutinya hanya dengan loncat ke arahnya. Kemudian datanglah kucing hutan membawa tikus santapannya. Kucing menyantap membelakangi Kuda. Saat akan dikejutkan dengan auman, Kuda justru meringkik. Tak sedikitpun takut kucing itu malah tertawa “Hahaha, ringkikan tidak bisa menipu Kuda, meskipun kau memakai kulit Harimau”.
Contoh 5
Kelinci Penakut
Keri Kelinci adalah kelinci yang sangat penakut. Ia selalu melompat terkejut dan lari saat mendengar bunyi apapun. Teman-temannya sesama penghuni hutan, sering menertawakannya. Keri kelinci jadi sedih. Ia berjanji pada dirinya sendiri untuk menjadi kelinci yang lebih pemberani.
Kini, setiap hari, Keri kelinci berusaha tidak terkejut saat mendengar bunyi-bunyian. Namun usahanya selalu gagal. Saat nendengar langkah kaki seekor rusa pun, ia langsung melompat dan lari.
Pada suatu hari, Keri kelinci sekali lagi berusaha tenang. Ia berjanji, tak akan lari saat mendengar bunyi apapun. Namun tiba-tiba, ia mendengar bunyi ledakan yang sangat keras… DOOOR!
Keri kelinci seketika lari sekencang-kencangnya. Mungkin itu bunyi balon pecah. Mungkin juga bunyi tembakan. Keri tak mau tahu. Ia terus berlari.
Akhirnya, tibalah Keri kelinci di dekat sebuah kolam. Ia terus berlari ke arah semak di dekat kolam.
Ternyata, di dekat kolam itu tinggallah beberapa ekor katak. Saat mendengar langkah kaki Keri kelinci, semua katak itu melompat ke dalam air.
BYUUUR!
Mereka menyelam dan sembunyi di antara lumpur.
Keri kelinci terkejut melihat katak-katak itu melompat. Ia terdiam di tepi kolam dan berpikir sambil tersenyum,
“Syukurlah,” pikir Keri kelinci. “Ternyata, ada makhluk yang lebih penakut dari aku.”
Contoh 6
Kelinci Pintar dan Harimau
Alkisah, di hutan belantara. Ada seekor harimau yang terkenal sangat sombong dan rakus. Banyak hewan di hutan yang ia terkam saat merasa lapar.
Pada suatu hari, salah satu rusa di hutan dan ditemani beberapa temannya datang menemui harimau. Ia berniat untuk membicarakan kegelisahannya kepada harimau yang juga menganggap dirinya sebagai raja hutan.
“Wahai Tuan Harimau, apakah kau tidak melihat bahwa jumlah binatang di hutan ini sudah semakin sedikit. Jika kau terus memakan mereka sekali banyak dalam sehari, hutan ini tentu akan kehilangan penghuninya.”
Penjelasan rusa tersebut membuat harimau berpikir sejenak. Menurutnya, rusa ada benarnya. Jika ia terus memakan hewan dalam jumlah banyak, tidak menutup kemungkinan dia akan kehabisan makanan jika hewan di hutan ini telah mati semua.
“Baiklah, kalau begitu aku akan membatasi hewan yang aku makan. Aku hanya akan makan satu hewan dalam sehari.”
Setelah mendengar persetujuan harimau, rusa tidak lupa untuk menyampaikan kabar itu kepada seluruh hewan di hutan. Ada yang bahagia, ada pula yang tetap waspada.
Hari berganti, giliran hewan yang akan diterkam oleh harimau adalah kelinci. Tentu saja, kelinci itu tidak ingin mati dengan sia-sia. Ia berpikir cepat untuk menghindari harimau yang akan menerkamnya segera.
Kelinci dengan kepintarannya mendapatkan ide untuk mengelabui harimau. Sebelum harimau datang, ia berlari meninggalkan rumahnya untuk menuju ke hutan bagian luar.
Harimau yang tiba di rumah kelinci menahan kesal karena mangsanya melarikan diri. Namun, dugaan itu salah ketika tidak lama setelahnya kelinci datang kembali ke rumahnya.
“Maafkan aku, Tuan Harimau. Tadi aku sedang mandi di sungai. Di sana ternyata ada 3 kawanan harimau. Salah satu dari mereka hendak memakanku, namun aku berkata bahwa kau, raja hutan kamilah, yang berhak memakan tubuhku.” Kelinci berkata dengan nafas terengah karena berlari.