Untuk mengetahui fungsi praktis beliung persegi tentunya harus dilihat bekas-bekas pakainya.
Bekas-bekas pakai akan terlihat pada bagian tajaman yang tampak mengalami kerusakan sehingga meninggalkan retus.
Beliung persegi yang mempunyai fungsi praktis ini biasanya di temukan secara lepas dan jarang mempunyai konteks dengan temuan lain.
Pada umumnya beliung itu telah mengalami kerusakan berat, misalnya patah atau luka berat pada bagian tajamannya.
Kerusakan terjadi pada waktu beliung itu digunakan, dan karena sudah tidak dapat memenuhi fungsinya sebagai benda praktis lagi maka beliung tersebut ditinggalkan di tempat beliung itu dipergunakan.
Baca Juga: Dikira Batu Biasa, Artefak Zaman Majapahit ditemukan di Karanganyar
Karena beliung tersebut terdiri atas bahan batuan yang cukup keras, maka diperkirakan fungsi praktisnya ialah sebagai alat pahat, khususnya pada beliung yang berukuran kecil.
Beliung persegi dipakai juga sebagai alat pengolah lahan pertanian, misalnya untuk mengolah tanah kemudian baru di tanami dengan tanaman tertentu misalnya padi.
Beliung yang masih tajam dapat pula dipergunakan sebagai alat untuk mengetam padi.
Beliung persegi dapat pula berfungsi sebagai benda ekonomi, yaitu sebagai alat tukar.
Beliung yang berfungsi sebagai alat praktis dan alat upacara kehadirannya sangat diperlukan oleh masyarakat dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka.
Selain itu bahan dan undaginya tidak dapat ditemukan di setiap tempat, sehingga menempatkan beliung persegi pada kedudukan yang cukup tinggi di antara benda-benda kebutuhan sehari-hari lainnya.
Dengan demikian beliung persegi mempunyai peranan sama sebagai alat tukar, bahkan termasuk mahal karena sukar diperoleh.
Baca berita update lainnya dari Sonora.ID di Google News.