Pontianak, Sonora.ID - 16 Agustus 2023, Otoritas Jasa Keuangan Provinsi Kalimantan Barat (OJK Kalbar) menilai kinerja Industri Jasa Keuangan di Provinsi Kalimantan Barat posisi Juni 2023 tetap terjaga.
Secara umum fungsi intermediasi di Provinsi Kalimantan Barat berjalan dengan baik dengan kecenderungan meningkat, tercermin dari peningkatan penghimpunan dan penyaluran dana di seluruh sektor keuangan.
Dari sisi penghimpunan dana, sektor Perbankan mengalami peningkatan penghimpunan sebesar 1,31 persen, terutama berasal dari dana pihak ketiga deposito.
Dari sektor Pasar Modal, jumlah investor di Provinsi Kalimantan Barat meningkat sebesar 45,59 persen menjadi sebesar 230.687 SID dengan pertumbuhan tertinggi terutama pada pertumbuhan investor SBN yaitu sebanyak 11.800 SID pada Juni 2023.
Peningkatan SID ini membuat Provinsi Kalimantan Barat berada pada peringkat 15 dengan jumlah investor terbanyak di Indonesia.
Dari sisi penyaluran dana, penyaluran dana melalui sektor Perbankan dan lembaga pembiayaan mengalami peningkatan yaitu masing-masing sebesar 13,35 persen dan 29,43 persen pada posisi Juni 2023.
Berdasarkan sektor ekonomi, penyaluran kredit/pembiayaan di Provinsi Kalimantan Barat didominasi kepada sektor multiguna, sektor Pertanian, Perburuan, dan Kehutanan dan Untuk Pemilikan Peralatan Rumah Tangga Lainnya (termasuk pinjaman multiguna).
Baca Juga: Jadikan HUT ke-78 RI Sebagai Refleksi Perjuangan Pahlawan
Kinerja Pasar Modal wilayah Provinsi Kalimantan Barat dari sisi SID mengalami pertumbuhan sebesar 45,59 persen dari sejumlah 185.096 SID di Juni 2022 tumbuh menjadi 230.687 SID pada Juni 2023.
Pertumbuhan tertinggi terutama pada pertumbuhan investor SBN yaitu dari 9.088 SID menjadi sebesar 11.800 SID (29,84 persen yoy) diikuti oleh pertumbuhan investor Reksa Dana dari 117.200 SID menjadi sebesar 147.952 SID. (26,24 persen yoy) Hal ini menunjukkan bahwa potensi investor Pasar Modal dari Provinsi Kalimantan Barat cukup tinggi dan dapat untuk didorong untuk lebih maksimal ke depannya.
Sementara itu, jumlah transaksi saham (jual-beli) pada Juni 2023 mengalami penurunan secara yoy sebesar 37,53 persen dari sebanyak 553.529 jumlah transaksi menjadi 427.079 jumlah transaksi.
Volume transaksi juga mengalami penurunan sebesar 51,67 persen secara yoy menjadi 5,76 miliar. Penurunan jumlah dan volume transaksi saham diikuti dengan penurunan nilai transaksi yang mengalami penurunan menjadi sebesar Rp1.8 triliun (turun 53,43 persen).
Baca Juga: Pesan Gubernur Sutarmidji Di HUT RI ke-78