Orang tersebut kemudian akan mengalami fibrilasi atrium, yaitu gangguan irama jantung yang ditandai dengan denyut jantung tidak beraturan dan cepat.
“Risiko mengalami fibrilasi atrium meningkat signifikan, terutama pada perempuan,” ujar Furqon.
Secara normal, jantung orang dewasa usia 20-35 tahun akan berdetak antara 95-170 kali per menit. Jantung orang usia 35 – 50 akan berdetak 85-155 kali per menit. Sementara kecepatan detak jantung orang berusia di atas 60 tahun antara 80-130 kali per menit.
Jantung yang berdetak kurang atau lebih itu menunjukkan seseorang mengalami gangguan irama jantung.
Lebih lanjut, Furqon menjelaskan bahwa gangguan irama jantung ini terjadi akibat orang yang tidur siangnya lama cenderung memiliki siklus tidur yang tidak teratur.
Orang yang tidur siang lama akan mengganggu jam internal tubuh. Akibatnya, waktu tidur malam akan lebih singkat. Ia juga akan lebih sering bangun di malam hari. “Aktivitas fisiknya lebih sedikit di siang hari,” tambah Furqon.
Kondisi inilah yang menurutnya akan membuat detak jantung menjadi tidak normal saat seseorang tidur siang terlalu lama.
Efek gangguan detak jantung orang yang tidur siang lebih dari 30 menit akan mengalami gangguan detak jantung.
Furqon menyebut bahwa orang itu kemudian berpotensi mengalami masalah kesehatan yang lebih serius.
“Orang dengan fibrilasi atrium atau gangguan irama jantung memiliki risiko 3-5 kali lebih besar terkena stroke sumbatan,” jelas Furqon.
Stroke sumbatan atau stroke iskemik merupakan jenis stroke yang terjadi saat aliran darah di pembuluh arteri dalam otak mengalami penyumbatan akibat gumpalan darah.
Parahnya, 10-12 persen penyebab stroke iskemik adalah fibrilasi atrium. Ini menunjukkan orang yang tidur siang lama berpotensi cukup besar terkena stroke akibat gangguan irama jantung yang ia miliki.
“Selain itu, fibrilasi atrium meningkatkan risiko gagal jantung 5 kali lipat,” lanjutnya.
Gagal jantung terjadi saat kondisi jantung melemah sehingga tidak mampu memompa darah yang cukup ke seluruh tubuhnya.
Solusi sementaranya yaitu memberikan solusi yang dapat dilakukan untuk mencegah terkena gangguan irama jantung.
Ia menegaskan agar setiap orang sebaiknya tidur siang maksimal selama 30 menit saja.
“Tidur siang 15-30 menit bisa menurunkan tingkat stres dan tekanan darah,” tambahnya.
Di sisi lain, orang yang memiliki shift kerja di malam hari atau tidak bisa tidur selama 30 menit maka disarankan untuk berolahraga dengan cukup intens.
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News