Banjarmasin, Sonora.ID - Tren kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Banjarmasin hingga Juli 2023 diklaim mengalami penurunan.
Berdasarkan data yang diterima, kasus DBD pada Juli lalu hanya berjumlah 3 kasus. Turun dari bulan sebelumnya berjumlah 5 kasus.
Jika data itu ditarik dari Januari kasus DBD berjumlah 23 kasus, kemudian pada Februari berjumlah 17 kasus dan Maret berjumlah 7 kasus.
Kasus DBD kembali turun pada April menjadi 5 kasus, dan pada bulan Mei berjumlah 9 kasus. Sehingga total ditemukan 69 kasus DBD, sejak Januari - Juli 2023.
"Tren DBD memang mengalami penurunan. Sedangkan yang meninggal dunia ada 3 kasus," ucap M Ramadhan, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Banjarmasin, kepada Smart FM, Senin (28/8).
Ia membeberkan, kelompok yang paling rentan terserang virus gigitan nyamuk aedes aegypti ini adalah anak-anak.
Meski demikian, tidak serta pihaknya melakukan fogging. Karena harus didahului pemantauan dari tim epidemiologi.
"Kalau sudah positif dan dipantau oleh epidemiologi baru bisa dilakukan fogging," ungkapnya.
Lantas, apakah kemarau mempengaruhi kasus DBD?
Terkait hal itu, Ia bilang untuk di Banjarmasin tidak berpengaruh. Itu dilihat berdasarkan data dua bulan terakhir.
Meski diakuinya ada imbauan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes), bahwa masa kemarau rentan terserang DBD.
"Mudah-mudahan dalam Agustus angka DPD terus menurun atau tidak terlalu banyak kasus," tutupnya.
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.
Baca Juga: Asap Bercampur Panas Esktrim, Ribuan Warga Banjarmasin Terserang ISPA