Makassar, Sonora.ID - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menggelar seminar nasional bertajuk pengurangan emisi gas rumah kaca dan peluang perdagangan karbon.
Seperti yang digelar di Hotel Four Points Makassar pada Senin (28/8/2023). Kepala OJK Regional 6 Sulawesi, Maluku, dan Papua Darwisman mengatakan hal ini untuk mendukung upaya pemerintah dalam penurunan emisi gas rumah kaca (GRK).
Selain itu penyelenggaraan serta pengawasan bursa karbon sesuai dengan amanah Undang-Undang Nomor 4/202 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU PPSK).
Menyusul pesatnya perkembangan perdagangan karbon di dunia dan besarnya potensi yang dimiliki oleh Indonesia.
“OJK telah menerbitkan POJK Nomor 14 tahun 2023 tentang Perdagangan Karbon melalui Bursa Karbon, nantinya perusahaan-perusahaan di Provinsi Sulawesi Selatan dapat turut mendukung pencapaian net zero emission dengan bertransaksi di bursa karbon tersebut,” kata Darwisman dalam sambutannya.
Lebih lanjut Darwisman menyampaikan potensi Sulawesi Selatan sebagai salah satu pemasok unit karbon terbesar di Indonesia melalui kawasan hutan mangrove yang dimilikinya.
Sementara Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman menyampaikan komitmen Pemprov Sulsel untuk menanam mangrove dengan mengoptimalkan tambak-tambak milik Pemprov Sulsel sebagai pilot project.
“Pemprov Sulsel telah menanam 2,5 juta pohon mangrove yang selanjutnya dapat dikerjasamakan untuk dapat meningkatkan pendapatan asli daerah Sulawesi Selatan,” kata Andi.
Andi juga mengajak OJK dan Lembaga jasa Keuangan untuk mengerahkan sumber daya Keuangan untuk membiayai proyek transisi energi di Sulawesi Selatan.
Seminar nasional ini merupakan penyelenggaraan ketiga yang dilaksanakan OJK bersama Kementerian/Lembaga terkait, setelah sebelumnya diadakan acara serupa di Kota Surabaya dan Balikpapan, dan selanjutnya akan diadakan pula di Kota Medan dan Jambi.
Dengan adanya seminar di kota besar seluruh Indonesia, diharapkan dapat membantu masyarakat umum dan pemangku kepentingan untuk dapat memahami peranan dari setiap lembaga yang terlibat dalam ekosistem perdagangan karbon, termasuk peranan regulator, pengembang proyek, konsultan, lembaga akreditasi, lembaga validasi/verifikasi, akademisi, dan juga pihak lainnya.
Tujuannya agar bursa karbon Indonesia dapat menjadi bursa karbon yang terpercaya, terbesar dan berkontribusi bukan hanya untuk kepentingan nasional tetapi juga kontribusi terhadap program pengurangan emisi GRK secara global.
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.
Baca Juga: Balitbangda Makassar Dorong Pelayanan Inovatif, Sejahterakan Masyarakat