Dorong mereka untuk berbicara secara terbuka tentang hari mereka. Ajukan pertanyaan terbuka yang akan mendorong mereka memberikan tanggapan.
Anda sebagai orang tua bisa menanyakan beberapa pertanyaan seperti berikut:
- Apa yang terjadi di kelas hari ini?
- Apakah sesuatu yang buruk terjadi?
- Gimana makan siangnya? Duduk sama siapa?
- Kamu happy sekolah hari ini?
- Apa yang tidak kamu sukai dari sekolah?
2. Edukasi anak tentang perilaku baik
Anak-anak mulai belajar bagaimana berperilaku sejak usia dini. Mereka memperhatikan apa yang kita lakukan sebagai orang dewasa dan mengikuti teladan kita.
Oleh karena itu, selalu perlakukan orang lain dengan hormat. Ucapkan “tolong” dan “terima kasih,” dan bersikap hormat, baik hati, dan ramah terhadap orang lain. Anak-anak akan mengamati perilaku Anda dan mengambil kebiasaan baik ini.
Baca Juga: Cara Mengenali Pelaku Bullying serta Langkah untuk Mencegahnya
Jika Anda memiliki anak prasekolah dan anak kecil, jelaskan bahwa mereka perlu berbagi dan bermain dengan baik.
Mereka tidak bisa begitu saja mengambil mainan atau buku dari anak lain hanya karena menginginkannya. Mereka perlu mempelajari dampaknya dan bagaimana perasaan orang lain.
3. Kenali tanda-tanda bullying
Tidak semua anak akan menunjukkan tanda-tanda bahwa mereka sedang ditindas, namun berikut beberapa hal yang dapat Anda waspadai:
- Cedera yang tidak bisa dijelaskan.
- Barang-barang pribadi hancur atau hilang.
- Mencari alasan untuk bolos sekolah.
- Mimpi buruk atau kesulitan tidur.
- Tidak mau bersekolah, turun nilai, atau berkurangnya semangat mengerjakan tugas sekolah.
- Menghindari situasi sosial atau tiba-tiba kehilangan teman.
- Penurunan harga diri atau perasaan tidak berdaya.
- Perilaku seperti menyakiti diri sendiri, melarikan diri dari rumah, atau membicarakan tentang bunuh diri.
4. Dorong Anak untuk Melakukan Apa yang Mereka Sukai
Bantu anak mengambil bagian dalam aktivitas, minat, dan hobi yang mereka sukai. Anak-anak dapat menjadi sukarelawan, berolahraga, bernyanyi dalam paduan suara, atau bergabung dengan kelompok remaja atau klub sekolah.
Kegiatan ini memberi anak kesempatan untuk bersenang-senang dan bertemu orang lain yang memiliki minat yang sama.
Mereka dapat membangun kepercayaan diri dan persahabatan yang membantu melindungi anak-anak dari penindasan.