Sonora.ID - Indonesia memiliki kekayaan budaya yang sangat beragam, termasuk soal tradisi masyarakat setempat. Apa saja contoh tradisi di Indonesia?
Mengacu pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), tradisi adalah adat kebiasaan turun-temurun (dari nenek moyang) yang masih dijalankan dalam masyarakat.
Berdasarkan pengertian tersebut, dapat kita asumsikan bahwa tradisi di berbagai daerah di Indonesia juga sudah ada sejak lama dan diwariskan secara turun-temurun.
Adapun tradisi budaya ini tergolong sebagai warisan budaya takbenda atau intangible cultural heritage yang bersifat tak bisa dipegang.
Baca Juga: Tradisi Sebaran Apem di Jatinom Klaten, Panitia Siapkan 9 Ton Apem
Selengkapnya, berikut ini adalah tradisi Indonesia dan asal daerahnya dirangkum dari laman Warisan Budaya Kemdikbud dan Rapa Kabupaten Pakpak Bharat.
1. Sekaten - Jawa: Tradisi upacara ini, yang berasal dari Jawa, diadakan setiap tahun untuk mengenang Maulid Nabi Muhammad. Acara Sekaten digelar di Alun-Alun Utara Kraton Yogyakarta dan dihadiri oleh ribuan warga setempat dan juga wisatawan. Tradisi ini tetap dijaga dan menjadi bagian dari kearifan lokal, dengan pawai gunungan hasil bumi yang diarak oleh abdi dalem dan prajurit Kraton.
2. Tedak Siten - Jawa: Tedak siten adalah upacara Jawa yang melibatkan bayi yang baru mulai berjalan. Tujuannya adalah untuk menyatakan rasa syukur atas kesehatan bayi. Dalam upacara ini, bayi dimasukkan ke dalam kurungan ayam dan diberikan berbagai barang seperti alat tulis dan uang.
3. Nganggung - Kep. Bangka Belitung: Nganggung adalah tradisi di Pulau Bangka yang melibatkan membawa makanan dari rumah-rumah penduduk ke tempat pertemuan seperti masjid atau lapangan. Tujuannya adalah mempererat silaturahmi dan gotong royong. Setiap keluarga membawa satu dulang berisi makanan lengkap, dan dulang tersebut dibawa ke tempat pertemuan dengan tangan atau kepala.
4. Ngayah - Bali: Tradisi ngayah di Bali adalah praktik gotong-royong atau kolaborasi sukarela di antara anggota komunitas Bali dalam mendukung penyelenggaraan berbagai acara atau kegiatan sosial, budaya, atau keagamaan. Manfaatnya sebagai sarana penyatuan masyarakat karena melalui ngayah, mereka dapat berkumpul dan berinteraksi satu sama lain. Tujuan utama dari pelaksanaan ngayah ini adalah untuk memastikan keberhasilan suatu acara, khususnya acara keagamaan yang bersifat besar.